Posted by Unknown on Jumat, April 10, 2015 in Islami | No comments
Perkara yang dianggap sepele, yang sudah menjadi kebiasaan kebayakan
orang, padahal merupakan sebuah kekeliruan yang perlu diluruskan, adalah
bersuara ketika menguap. Sepertinya sepele, tapi tunggu dulu sobat.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setan itu tertawa bila mendengar seorang bersauara “haah” ketika menguap. Apalagi kalau sampai teriak ?!
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setan itu tertawa bila mendengar seorang bersauara “haah” ketika menguap. Apalagi kalau sampai teriak ?!
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ فَإِذَا عَطَسَ
فَحَمِدَ اللَّهَ فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ
وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنْ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ
مَا اسْتَطَاعَ فَإِذَا قَالَ هَا ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ
“Sesungguhnya
Allah menyukai bersin dan membenci menguap. Oleh karena itu bila salah
seorang dari kalian bersin lantas dia memuji Allah, maka wajib atas
setiap muslim yang mendengarnya untuk ber-tasymit kepadanya (mengucapkan
“yarhamukallah”). Adapun menguap, maka dia dari setan, bila seorang
menguap hendaklah dia menahan semampunya. Bila seorang menguap sampai
keluar ucapan ‘haaah’, setan akan menertawainya.” (HR. Al-Bukhari no. 6223 dan Muslim no. 2994)
Inilah diantara adab yang perlu diperhatikan ketika menguap. Yaitu
menahan semampunya, bila tidak mampu maka menutup mulut dengan tangan,
kemudian adab selanjutnya adalah menahan suara ketika menguap.
Membuat musuh bahagia tentu terlarang dalam Islam. Yang diperintahkan
oleh Islam adalah memasukkan kebahagiaan ke dalam hati seorang mukmin.
Karena orang yang mukmin adalah saudara kita. Mafhum mukhalafah-nya
adalah bila memasukkan kebahagiaan ke dalam hati seorang mukmin; yang
mana seorang mukmin itu saudara itu diperintahkan, maka memasukkan
kebahagiaan ke dalam hati musuh orang-orang yang beriman tentu
terlarang.
Bila seorang membuat setan tertawa karena keisengannya mengeluarkan
suara ketika menguap, berarti ia telah membuat setan bahagia. Karena
tertawa merupakan ekspresi bahagia atau ridho. Ini jelas-jelas
terlarang, terlebih setan adalah musuh yang senyata-nyatanya.
Secara tegas Allah ta’ala berfirman,
وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
“..dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168)
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
”
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia
musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak
pengikutnya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Fathir: 6)
Ada yang menarik dari penjelasan salah seorang ulama yang bernama Ibnu Bathol rahimahullah mengenai makna hadits yang kami sebutkan di atas. Beliau mengatakan,
إضافة التثاؤب إلى الشيطان بمعنى إضافة الرضا والإرادة
“Penyandaran perbuatan menguap kepada setan maksudnya adalah penisbatan
pada keridhoan dan keinginan setan” (dinukil oleh Ibnu Hajar dalamFathul Bari, saat mensyarh hadits ini)
Bila menguap itu sendiri sudah termasuk perbuatan yang mengundang ridho setan, lalu bagaimana lagi dengan seorang yang menguap plusdibarengi suara sekuat tenaga ?! Yang secara jelas Nabi shallallahu’alaihi wasallam menegaskan dalam sabda beliau, ” Bila seorang menguap sampai keluar ucapan ‘haaah’, setan akan menertawainya.” ?!
Ini baru ucapan “haah”
saja sudah membuat setan tertawa, sekedar desiran suara ringan yang
keluar tatkala menguap. Bagaimana lagi bila yang diucapkan adalah ucapan
dengan intonasi suara yang lebih kencang dan nadanya lebih panjang.
Tentu lebih girang lagi setan dibuatnya.
Maka dari itu mulai saat ini mari kita ubah kebiasaan kurang baik
tersebut. Yaitu berusaha menahan suara ketika menguap. Jangan sampai
kita menjadi penyebab setan tertawa. Dan juga berusaha melestarikan
adab-adab lainnya yang diajarkan Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam ketika menguap.
Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat. Wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammad wa ‘ala aalihi wshahbihi wasallam.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini