Posted by Unknown on Selasa, April 14, 2015 in Islami | No comments
Dalam sebuah hadis disebutkan "Sesungguhnya orang yang paling banyak tanggungan dosanya kelak di hari kiamat ialah siapa yang paling banyak omong (bicara) dalam hal-hal yang tidak penting bagi dirinya".(HR Ibnu Nashr).
Dalam hadis lain, dikatakan, Amal perbuatan yang paling disukai Allah adalah mengendalikan lisan." (HR Baihaqi).
"Seorang hamba tidak mencapai hakikat iman sehingga ia sendiri mengendalikan lisannya." (HR Ath-Thabrani).
"Allah akan memberi rahmat-Nya pada orang yang memelihara lisannya, mengenal zamannya, dan lempang (lurus) jalan hidupnya.(HR Abu Nu'aim).
Mengenai pentingnya menjaga lidah (lisan), Ali bin Abi Thalib berkata,
"Harga seseorang terletak pada apa yang ia mampu melakukannya". Rasul
bersabda, "Lisan bakal disiksa dengan siksaan yang tidak menimpa anggota
tubuh lainnya. Lalu, lisan berkata, "Wahai Tuhanku, mengapa Engkau
menyiksaku dengan siksaan yang tidak Engkau siksa anggota tubuh
lainnya?"
Lalu, dijawab, "Dari engkaulah telah terlontar ucapan yang sampai ke dunia timur dan barat. Kemudian, karena ucapan itu pula terjadi pembunuhan secara haram, perampasan harta, dan pemerkosaan secara haram, maka demi Keagungan-Ku, niscaya Aku akan menyiksamu dengan siksaan yang tidak Aku timpakan atas anggota tubuh lainnya".(HR Abu Nu'aim).
Oleh karena itu ada beberapa hal penting perlu kita perhatikan dalam menjaga lisan.
Pertama, hendaknya pembicaraan kita selalu diarahkan ke dalam kebaikan. Allah SWT SWT berfirman, "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia." (An-Nisa: 114)
Kedua, tidak membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagi diri kita maupun orang lain yang akan mendengarkan. Rasulullah SAW bersabda, "Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Ketiga, tidak membicarakan semua yang kita dengar. Abu Hurairh RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar. (HR. Muslim)
Keempat, menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun kita berada di pihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda." (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani)
Kelima, tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah RAh berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW apabila membicarakan suatu hal, dan ada orang yang mau menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya" (HR. Bukhari-Muslim).
Semoga Allah SWT senantiasa menjaga diri kita, sehingga diri kita senantiasa berada dalam kebaikan. Wallahu’alam bi Shawaab.
Lalu, dijawab, "Dari engkaulah telah terlontar ucapan yang sampai ke dunia timur dan barat. Kemudian, karena ucapan itu pula terjadi pembunuhan secara haram, perampasan harta, dan pemerkosaan secara haram, maka demi Keagungan-Ku, niscaya Aku akan menyiksamu dengan siksaan yang tidak Aku timpakan atas anggota tubuh lainnya".(HR Abu Nu'aim).
Oleh karena itu ada beberapa hal penting perlu kita perhatikan dalam menjaga lisan.
Pertama, hendaknya pembicaraan kita selalu diarahkan ke dalam kebaikan. Allah SWT SWT berfirman, "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia." (An-Nisa: 114)
Kedua, tidak membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagi diri kita maupun orang lain yang akan mendengarkan. Rasulullah SAW bersabda, "Termasuk kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Ketiga, tidak membicarakan semua yang kita dengar. Abu Hurairh RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar. (HR. Muslim)
Keempat, menghindari perdebatan dan saling membantah, sekalipun kita berada di pihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah SAW bersabda, "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah-tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda." (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani)
Kelima, tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah RAh berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW apabila membicarakan suatu hal, dan ada orang yang mau menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya" (HR. Bukhari-Muslim).
Semoga Allah SWT senantiasa menjaga diri kita, sehingga diri kita senantiasa berada dalam kebaikan. Wallahu’alam bi Shawaab.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini