Rabu, 15 April 2015

Teori Ekonomi Makro

Posted by Unknown on Rabu, April 15, 2015 in | No comments

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdullilah penulis panjatkan atas  kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi dan melengkapi tugas Teori Makro.
Dalam proses penulisan makalah ini penulis banyak menemui kesulitan dalam menjabarkan materi dan keterbatasan kemampuan yang dimiliki, namun penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam menyajikannya. Oleh karena itu, penulis sangat menghargai bantuan dari segala pihak yang telah memberi bantuan baik berupa dukungan semangat dari orang tua, buku-buku, serta bermacam-macam bahan penulisan sehingga makalah ini dapat terwujud.
Maka dari itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah memberi bimbingan berupa materi, orang tua, dan juga teman-teman yang telah memberi saran, sehingga penulis dapat menyelesaikannya. Demi kesempurnaan makalah ini, penulis mengharapkan saran dan kritik dari teman-teman.
Dengan demikian, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca mengenai bisnis dalam kehidupan kita.

Bandung, Maret 2013


Penulis









DAFTRA ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1     Latar Belakang Masalah 3
1.2     Tujuan Penulisan 4
1.3     Metodologi Penulisan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
Gambaran Umum Ilmu Ekonomi Makro 5
2.1     Pengertian 5
2.2     Konsep Dasar Ekonomi Makro 5
2.3     Sejarah Lahirnya Ekonomi Makro 6
2.4     Pokok – Pokok Masalah Ilmu Ekonomi 6
2.5     Permasalahan dan Tujuan Ilmu Ekonomi Makro 7
2.6     Instrumen Kebijakan Makro 9
2.7     Model Ekonomi Makro 10
2.8     Penawaran dan Permintaan Agregat 15
Pengukuran Kegiatan Ekonomi Produk Nasional dan Pendapatan Nasional 20
2.9     Pengertian Pendapatan Nasional 20
2.10  Perhitungan Kegiatan Ekonomi dan Keuangan Masyarakat 20
2.11  Berbagi Konsep Pendapatan Nasional 21
2.12  Perhitungan Penadapatan Nasional 23
2.13  Manfaat Perhitungan dan Analisis Pendapatan Nasional 25
2.14  Laju Pertumbuhan Ekonomi 26
Determinasi Pendapatan Nasional 27
2.15  Konsumsi ( C ), Tabungan ( S ), Investasi ( I ) 27
Model Multiplier Dua Sektor 29
2.16  Pengaruh Investasi Terhadap Pendapatan Nasional 29
BAB III PENUTUP 30
3.1  Kesimpulan 30
3.2     Saran-Saran 30
Daftar Pustaka 31
BAB I
PENDAHULUAN

Teori ekonomi makro adalah bidang ilmu ekonomi yang mengkaji fenomena perekonomian secara menyeluruh atau luas misalnya inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Ekonomi makro merupakan pengetahuan ekonomi yang bersifat agregatif dan me-nampilkan teori-teori ekonomi makro yang sangat mendasar.
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pem-bayaran internasional. Dalam ekonomi makro, dikenal adanya masyarakat konsumen, masyara-kat produsen, dan pasar agregatif yang terbentuk dari permintaan agregatif dan penawaran agregatif. Selain itu, kita mengenal variable pengeluaran konsumsi nasional yang dilakukan seluruh konsumen, variable pengeluaran investasi nasional, dan juga harga-harga umum atau indeks harga.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :

1.      Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keada-an under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
2.      Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebalik-nya terjadi deflasi.
3.      Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerata-an dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

1.2.       TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dalam membuat makalah ini adalah :
1.            Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Teori Makro , dan
2.            Untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan keseimbangan Perekonomian Indonesia khususnya dari segi Ekonomi Makro. Penulisan makalah ini juga bias jadi referensi untuk penulisan makalah kedepannya dan sebagai sumber ilmu pengetahuan bagi pembaca.

1.3.   METODOLOGI  PENULISAN

Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan, maka penulis menggunakan metode kepustakaan, yakni:
a.      Penulis mencari berbagai referensi  buku sebagai sumber penulis untuk membuat        makalah ini, dan
b.      Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situ internet.
           












BAB II
Pembahasan

GAMBARAN UMUM ILMU EKONOMI MAKRO

2.1.      Pengertian
Ilmu ekonomi yang didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan – kebutuhannya mengadakan pemilihan diantara berbagai alternative pemuas kebutuhan yang relative terbatas.

2.2.      Konsep dasar ekonomi makro
Ƙ  Definisi ekonomi
Ilmu yang menjelaskan tentang pilihan-pilihan yang dibuat oleh manusia dan bagaimana pilihan-pilihan tersebut mengubah keterbatasan kita.
-          Transaksi pertukaran antar manusia, dengan atau tanpa uang.
-          Menjatuhkan pilihan yang tepat untukmemanfaatkan sumber produktif yang langka dan terbatas
-          Prilaku manusia untuk mengorgsnisasi kegiatan konsumsi dan produksinya
-          Memplajari kekayaan
-          Cara-cara memperbaiki kehidupan masyarakat.

Ƙ  Apa yang dimaksud degan ilmu ekonomi makro ?
-          Ilmu ekonomi makro adalah suatu studi tentang aktifitas ekonomi secara agregat.
-          Aktifitas ekonomi agregat adalah kinerja perekonomian keseluruhan (perekonomian secara agregat).
Ƙ  Permasalahan
-          Jangka Pendek
1.      Inflasi
2.      Pengangguran
3.      Ketimpangan dalam neraca pembayaran
-          Jangka Panjang
1.      Perekonomian dan peningkatan penduduk
2.      Kapasitas produksi
3.      Dana investasi




2.3.      Sejarah dan Perkembangan Ilmu Ekonomi Makro

Perkembangan ilmu ekonomi makro berawal dari kegagalan ekonomi klasik yang sangat fanatic terhadap konsep mekanisme pasar dalam mengatur perekonomian. Kegagalan tersebut memunculkan pemikiran-pemikiran baru para ahli –ahli ekonomi. Alhi ekonomi dari Keynesian menekankan betapa pentingnya peranan pemerintah. Pemerintah cukup strategis dalam mengendalikan berbagai masalah ekonomi makro, seperti inflasi dan pengengguran serta pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kebijakan. Sementara golongan klasik berkeyakinan bahwa mekanisme pasar akan dapat mengatasi segala masalah perekonomian. Berikut ini akan diuraikan dua aliran pemikiran ahli-ahli ekonomi tersebut yakni ahli-ahli ekonomi klasik dan ahli-ahli ekonomi Keynesian.
            Adam Smith, Karyanya yang terkenal adalah buku An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations (disingkat The Wealth of Nations) adalah buku pertama yang menggambarkan sejarah perkembangan industri dan perdagangan di Eropa serta dasar-dasar perkembangan perdagangan bebas dan kapitalisme. Adam Smith adalah salah satu pelopor sistem ekonomi Kapitalisme. Sistem ekonomi ini muncul pada abad 18 di Eropa Barat dan pada abad 19 mulai terkenal disana.  Adam smith melalui buku The Wealth Of Nation mendorong pemikir ahli-ahli klasik sangat menekan tentang peranan system pasar bebas sebagai pengetur kegiatan ekonomi yang efisien. Ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa konsep invisible hand atau bekerjanya mekanisme pasar kekuatan penjual dan pembeli dalam berinteraksi dalam berbagai kegiatan ekonomi dapat menentukan produk apa yang di hasilkan.
Depresi ekonomi yang hebat terjadi pada tahun 1929-1933 melahirkan ekonomi baru asal inggris yaitu John Maynard Keynes (1883-1946) dengan bukunya yang terkenal “ General Theory of Employment,Interest and Money”ditulis tahun 1936 menjadi cikal bakal bagi perkembangan “TEORI EKONOMI MAKRO”.
Sesudah Keynes berkembanglah tunas-tunas baru yang tidak sepenuhnya Klasik dan Keynesian, seperti kelompok “  Post Keynesian Economists”  dengan tokohnya antara lain: John Robinson, Paul Davidson, Sidney Weintraub, Kelompok Allan Meltzer , kelompok “ Rational Expectations” dengan tokohnya antara lain: Robert Lucas, Mark Willes, Robert Barro, dan sebagainya.
                                                                                                    
2.4.      Pokok – Pokok Masalah Ilmu Ekonomi
Masalah pokok perekonomian adalah terbatasya alat pemuas, padahal kebutuhan manusia tidak terbatas sehingga menyebabkan  ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Dan pada akhirnya menyebabkan masalah kelangkaan atau kekurangan.  Sehingga dua masalah pokok yang harus dipecahkan yaitu:
*      Kebutuhan manusia
Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan. Kebutuhan tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari. selama hidup manusia membutuhkan bermacam-macam kebutuhan, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Kebutuhan dipengaruhi oleh kebudayaan, lingkungan, waktu, dan agama. Semakin tinggi tingkat kebudayaan suatu masyarakat, semakin tinggi / banyak pula macam kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimportdari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk yaitu keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.atau yang dinamakan permintaan efektif dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.

*      Masalah kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.Faktor – faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barangyang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Sumber daya alam dan jumlahnya sangat terbatas. SDA tersebut berangsur-angsur berkurang, bahkan akan habis dalam memenuhi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, mengakibatkan kelangkaan. Jadi, kelangkaan adalah terbatasnya macam dan SDA yang ada untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kelangkaan SDA tersebut disebabkan hal-hal sebagai berikut:
§  Keterbatasan SDA
Alam merupakan pemberian Tuhan Yang Maha Esa, tidak semua pemberian alam dapat berlangsung dikonsumsi maupun direproduksi. Oleh karena itu, manusia dituntut dapat memanfaatkan SDA sebaik-baiknya.
§  Bencana alam
Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dikehendaki manusia. Namun, dalam kenyataannya hal ini terjadi, akibatnya merusak SDA dan mengancam kehidupan manusia.


§  Pertumbuhan penduduk
Penduduk bertambah menurut deret ukur, sedangkan perekonomian bertambah menurut deret hitung. Artinya, apabila penduduk dibiarkan secara alami, niscayaakan terjadi ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan SDA yang ada.
§  Perlambatan penerimaan teknologi
Penemuan teknologi dapat menghambat penggunaan sumber daya. Semakin lambat ditemukan teknologi berarti semakin besar kemungkinan terjadi pemborosan penggunaan SDA
§  Ketidaksabaran manusia
Banyak kegiatan yang dilakukan manusia karena ketidaksabarannya dapat berakibat berkurangnya SDA
§  Terbatasnya kemampuan produsen
Tidak semua keinginan konsumen terpenuhi oleh produsen, hal ini disebabkan oleh terbatasnya faktor-faktor produksi yang ada.

2.5.      Permasalahan dan Tujuan Ilmu Ekonomi Makro
Masalah ekonomi yang ditimbulkan akibat kesenjangan AS dengan AD antara lain :
Secara garis besar, permasalahan kebijaksanaan makro mencakup dua permasalahan pokok:
a.       Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi. Masalah ini berkaitan dengan bagaimana “menyetir” perekonomian nasional dan bulan ke bulan, dan triwulan ke triwulan atau dan     tahun ke tahun, agar terhindar dan tiga “penyakit makro” utama yaitu:
1)      Inflasi,
2)      Pengangguran dan
3)      Ketimpangan dalam neraca pembayaran.
4)      Pertumbuhan ekonomi
b.      Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan. Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita “menyetir” perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Pada asasnya masalahnya juga berkisar pada bagaimana menghindari ketiga penyakit makro di atas, hanya perpektif waktunya adalah lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh lima tahun).


Tujuan Ekonomi Makro :
 Tujuan Makro Ekonomi, adalah mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi melaui:
a)      Menstabilkan kegiatan ekonomi
b)      Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh tanpa inflasi
c)      Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
d)     Menghindari masalah inflasi

2.6.      Instrument Kebijakan Makro
Untuk mengatasi berbagai masalah ekonomi makro di suatu Negara dapat melalui berbagai kebijakan yaitu :
1.      Kebijakan Fisikal
2.      Kebijakan Moneter
3.      Kebijakan Luar Negeri
Semua kebijakan tersebut bisa dikatakan sebagai kebijakan ekonomi makro.

Kebijakan Fisikal, merupakan kebijakan pemerintah untuk mengubah dan mengendalikan penerimaan dan pengeluaran pemerintah melalui APBN (Anggaran Penerimaan dan Pembelanjaan Negara) dengan maksud untuk mengatasi masalah yang sedang di hadapi. Bentuk kebijakan fisikal dapat dibagi dua yaitu :
1.      Untuk Jangka Pendek
-          membuat perubahan yang berkaitan dengan pembelanjaan/pengeluaran pemerintah,
-          membuat perubahan yang berkaitan dengan system pajak dan jumlah pajak yang di tetapkan.
2.      Untuk Jangka Panjang berupa
-          Kebijakan penstabilan otomatik, artinya menjalankan system pajakyang telah ada , missal : system pajak progresif dan proposional,
-          kebijakan fisikal diskresioner artinya kebijakan yang secara khusus membuat
perubahan kepada system yang ada,
missal : membuat undang-undang dll.

Kebijakan Moneter merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral dalam mengatur dan mengendalikan uang yang beredar. Kebijakan bank sentral ini ada yang bersifat kuantitatif dan ada juga yang bersifat kualitatif.


1.      Kuantitatif meliputi
-          operasi pasar terbuka ( open market operation ) yaitu menjual atau membeli obligasi pemerintah,
-          tingkat diskonto yaitu kebijakan dalam menetapkan tingkat bunga, dan
-          cadangan wajib ( reserve-requirement ) yaitu kebijakan dalam menetapkan cadangan wajib untuk deposito bank dan lembaga keuangan lainnya.
2.      Kualitatif meliputi, pengawasan kredit secara selektifdan moral suation yaitu membujuk/menghimbau secara moral kepada masyarakat pengguna jasa bank.
Kebijakan sector luar negeri merupakan kebijakan dalam pengambilan uang/dana yang masuk dan keluar darisuatu Negara, agar neraca pembayaran tetap stabil dan mantap.

2.7.       Model Ekonomi Makro
                        Model ekonomi adalah suatu penyederhanaan dari kenyataan-kenyataan yang terjadi dalam perekonomian. Penyederhanaan tersebut memperlihatkan hubungan antara variable dan beberapa variable-variabel lainnya, yang digunakan secara vebal, grafis, diagram, dan matematis.
Ć¼  Peluang teknologi
Ć¼  Siklus Arus Kegiatan Ekonomi

PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM CIRCULAR FLOW

Masyarakat pelaku ekonomi dapat dibagi dalam empat kelompok yaitu :

*      Household atau rumah tangga konsumen (RTK)
      
Peranan RTK dalam kegiatan ekonomi antara lain :

a)      Sebagai pemilik atau pemasok sumber daya atau faktor produksi yang diperlukan kelompok pelaku ekonomi lainnya.
b)      Sebagau pemakai barang dan jasa yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat lainnya.

Tujuan dari kegiatan pelaku RTK ini adalah untuk mencapai kesejahteraan 

*      Bussineses atau Rumah Tangga Produsen (RTP)

Peranan RTP dalam kegaitan ekonomi antara lain:
a)      Sebagai penghasil atau pemasok barang-barang hasil produksi kelompok masyarakat lainnya.
b)      Sebagai pemakai faktor produksi/sumber daya dari RTK
c)      Sebagai pemakai input dan output dari RTLN

Tujuan dari kegaitan RTP adalah untuk mencari keuntungan maksimum.

*      Government sector, Rumah Tangga Negara (RTN)

Peranan RTN dalam kegiatan ekonomi antara lain :
a)      Sebagai penghasil barang public
b)      Sebagai pemakai faktor produksi dari RTK dan dari luar Nebgeri (RTLN)
c)      Sebagai pemakai hasil produksi dari RTP dan RTLN

Tujuan dari kegiatan RTLN adalah untuk mencapai kesejahteraan masyarakat secara umum.

*      Foreign sector, Rumah Tangga Luar Negeri (RTLN)

Peranan RTLN dalam kegiatan ekonomi antara lain :
a)      Sebagai penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan kelompok pelaku kegiatan ekonomi lainnya.
b)      Sebagai pemasok faktor produksi yang dibutuhkan kelompok pelaku ekonomi lainnya
c)      Sebagai pemakai barang dan jasa yang dihasilkan RTP
d)     Sebagai pemakai faktor produksi yang dimiliki RTK.

Tujuan dari kegaitan RTLN adalah mencari keuntungan dan kesejahteraan.







Model Circular Flow ekonomi dua sector

Model 2 Sektor yang disebut juga model perekonomian tertutup sederhana, dan terdiri dari dua rumah tangga yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi ( RTK ) , 2. Rumah Tangga Produksi ( RTP )

Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis ekonomi dua sector adalah sebagai berikut;
1.      Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang  “ K “
2.      Tabungan yang dinyatakan dengan lambang  “ S “
3.      Investasi yang  dikatakana dengan lambang “I “
Rumus :
1.      Y = ∑(r , w , I ,  )
    = e + s
2.      Y = C + I
3.      Y = C + I
Model 3 Sektor adalah model perekonomian tertutup terdiri dari 3 sektor rumah tangga
yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi , 2. Rumah Tangga Prouksi, 3. Rumah Tangga Negara
artinya sudah ada peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi yaitu berupa Government expenditure (G) dan pajak (T).





Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis ekonomi tiga sector adalah sebagai berikut;
1.      Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang  “ K “
2.      Tabungan yang dinyatakan dengan lambang  “ S “
3.      Investasi yang  dikatakana dengan lambang “I “
4.      Pengeluaran pemerintah dengan lambang  “ G “
5.      Penerimaan pemerintah dengan lambang “ T “
Rumus :
1.      Y = ∑(r , w , I ,  )
2.      Y = C + I + G
3.      Y = C + I + T

Model 4 Sektor adalah model ekonomi yang terbuka terdiri dari empat sector yaitu; 1. Rumah Tangga Konsumsi, 2. Rumah Tangga Produksi, 3. Rumah Tangga Negara, 4. Rumah Tangga Luar Negeri. Pada model ini sudah ada peranan luar negeri berupa ekspor, impor.
Komponen – komponen pendapatan nasional atau produk nasional yang terdapat dalam analisis ekonomi empat sector adalah sebagai berikut;
1.      Konsumsi yang dinyatakan dengan lambang  “ K “
2.      Tabungan yang dinyatakan dengan lambang  “ S “
3.      Investasi yang  dikatakana dengan lambang “I “
4.      Pengeluaran pemerintah dengan lambang  “ G “
5.      Penerimaan pemerintah dengan lambang “ T “
Rumus :
1.      Y = ∑(r , w , I ,  )
2.      Y = C + I + G + (Nx)
3.      Y = C + I + T + (Nx)
4.       

2.8.      Penawaran Dan Permintaan Agregat
Kegiatan dalam perekonomian berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada tahun tertentu, jumlah produksi barang dan jasa bertambah. Karena bertambahnya angkatan kerja, penambahan modal dan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi terjadilah pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ini membuat setandar hidup semakin tinggi.
Ada tiga fakta utama mengenai fluktuasi ekonomi
Fluktuasi jangka pendek dalam kegiatan perekonomian selalu terjadi di setiap Negara dan selalu ada dalam sejarah. Sebagai titik awal untuk memehami fluktuasi dari tahun ke tahun , mari kita bahas bagian penting yang ada di dalamnya;
1.      Fluktuasi dalam  perekonomian sifatnya tidak teratur dan tidak dapat diprediksikan.
Fluktuasi dalam perekonomian sering kali disebut siklus bisnis seperti istilah ini sebutkan, fluktuasi ekonomi berhubungan dengan perubahan dalam kondisi usaha.
2.      Kebanyakan besaran ekonomi makro berfluktuasi bersama-sama
PDB rill adalah fariabel yang sering digunakan untuk memantau perubahan jangka pendek yang terjadi dalam perekonomian karena hal ini merupakan alat ukur kegiatan perekonomian yang paling komprehensif.
3.      Saat hasil produksi turun, tingkat pengangguran naik
Perubahan-perubahan pada output perekonomian dalam bentuk barang dan jasa erat kaitannya dengan perubahan dalam utilisasi angkatan kerja. Dengan kata lain PDB rill menurun tingkat pengangguran meningkat. Factor tersebut tidak mengejutkan ketika perusahaan memilih untuk memproduksi sedikit jumlah barang dan jasa, mereka memberentikan pekerjanya dan memperluas cakupan pengangguran.
Fluktuasi Ekonomi Jangka Pendek
         Kegiatan ekonomi berfluktuasi dari tahun ke tahun.
         Dalam beberapa tahun sebagian besar produksi barang dan jasa naik.
         Rata-rata selama 50 tahun terakhir, produksi dalam ekonomi AS telah tumbuh sekitar 3 persen per tahun.
         Dalam beberapa tahun pertumbuhan normal tidak terjadi, menyebabkan resesi.
         Resesi adalah periode penurunan pendapatan riil, dan meningkatnya pengangguran
         Depresi adalah resesi yang parah.

PENJELASAN FLUKTUASI EKONOMI JANGKA PENDEK
         Bagaimana Jangka Pendek Berbeda dari Jangka Panjang
         Sebagian besar ekonom percaya bahwa teori klasik menggambarkan dunia dalam jangka panjang tetapi tidak dalam jangka pendek.
         Perubahan jumlah uang beredar mempengaruhi variabel nominal tetapi tidak variabel riil dalam jangka panjang.
         Asumsi netralitas moneter tidak tepat ketika mempelajari perubahan tahun-ke-tahun  dalam perekonomian.

 Model Dasar Fluktuasi Ekonomi
         Dua variabel digunakan untuk mengembangkan sebuah model untuk menganalisis fluktuasi jangka pendek.
         Output barang dan jasa suatu perekonomian diukur oleh PDB riil.
         Tingkat harga keseluruhan diukur oleh IHK(CPI) atau deflator PDB.
         Model Dasar Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
      Ekonom menggunakan model permintaan agregat dan penawaran agregat untuk menjelaskan fluktuasi jangka pendek dalam aktivitas ekonomi di sekitar trend jangka panjang nya
         Model Dasar Permintaan Agregat dan Penawaran Agregat
         Kurva penawaran agregat menunjukkan jumlah barang dan jasa yang dipilih perusahaan untuk diproduksi dan dijual pada setiap tingkat harga.
          
PERMINTAAN AGREGAT
Permintaan Agregat (Aggregate demand, AD) adalah hubungan antara  jumlah output diminta dan tingkat harga agregat. Ini menyatakan jumlah barang dan jasa yang orang ingin beli pada tiap tingkat harga tertentu. Ingat Teori Kuantitas Uang (MV=PY), di mana M adalah jumlah uang beredar, V adalah perputaran uang, P adalah tingkat harga, dan Y adalah jumlah output. Tidak realistis, namun asumsi yang memudahkan yaitu  perputaran uang adalah konstan. Juga, ketika memahami persamaan ini,  ingat persamaan kuantitas dapat ditulis ulang dalam istilah penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil : M/P = (M/P)d = kY, di mana k = 1/V adalah parameter penentu berapa banyak uang orang ingin pegang untuk tiap dolar pendapatan. Persamaan ini menyatakan bahwa penawaran keseimbangan uang M/P sama dengan permintaan dan bahwa  permintaan adalah proporsional terhadap output. Asumsi perputaran konstan sebanding dengan asumsi permintaan konstan akan keseimbangan uang riil per unit output.

KURVA PERMINTAAN AGREGAT
Kurva Permintaan Agregat (AD) menunjukkan hubungan negatif  antara tingkat harga P dan jumlah barang dan jasa yang diminta Y, digambarkan  untuk nilai jumlah uang beredar M tertentu. Kurva ini miring ke bawah : semakin tinggi tingkat harga P, semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/P, dan karenanya semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta Y.
seiring tingkat harga menurun, kita bergerak kebawah sepanjang AD.
Tiap perubahan M atau V akan mengeser kurva AD.
Ingat permintaan output riil bervariasi berbanding terbalik dengan tingkat harga.
AD


PENAWARAN AGREGAT
Penawaran Agregat (Aggregate Supply, AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa  memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang  tapi harga kaku dalam jangka pendek, hubungan-hubungan pada penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
Ada dua kurva penawaran agregat berbeda : kurva penawaran agregat jangka-panjang (long-run aggregate supply curve, LRAS) dan kurva penawaran agregat jangka-pendek (short-run aggregate supply curve, SRAS). Kita juga harus mendiskusikan bagaimana perekonomian membuat transisi dari jangka pendek ke jangka panjang. Tapi, pertama-tama, kita buat kurva penawaran jangka-panjang (LRAS).


JANGKA PANJANG :
KURVA PENAWARAN AGREGAT-VERTIKAL

Karena model klasik menggambarkan bagaimana perekonomian berjalan dalam jangka panjang, kita dapat mengambil kurva penawaran agregatjangka-panjang dari model klasik.
Ingat jumlah output yang diproduksi bergantung pada jumlah tertentu dari modal dan tenaga kerja dan teknologi yang tersedia.
    Untuk  ini, kita tulis Y = F(K, L) = Y
Menurut model klasik, output tidak bergantung pada tingkat harga.
Mari kita pikirkan tentang anggapan proses kliring pasar ini  dalampasar tenaga kerja, komponen “L” dari fungsi produksi.

Kurva penawaran agregat-vertikal memenuhi dikotomi klasik, karena menunjukkan tingkat output tak tergantung jumlah uang  beredar. Tingkat output jangka-panjang ini, Y, disebut kesempatan  kerja penuh (full-employment) atau tingkat output alami (natural).
 Ini adalah tingkat output di mana sumber-sumber daya perekonomian dikaryakan sepenuhnya, atau lebih realistis, di mana pengangguran berada pada tingkat wajarnya.
Penurunan jumlah uang beredar menggeser kurva permintaan agregat ke bawah dari AD ke  AD'. Karena kurva AS vertikal dalam jangka panjang, penurunan AD mempengaruhi tingkat harga, tapi tidak tingkat output.
















JANGKA PENDEK :
KURVA PENAWARAN AGREGAT HORIZONTAL
Ingat kurva LRAS vertikal mengasumsikan perubahan tingkat harga tak berdampak lama pada Y (karena proses kliring-pasar)--yang jadi model untuk memeriksa jangka panjang. Tapi kita butuh teori untuk jangka pendek, didefinisikan sebagai interval waktu di mana pasar tidak sepenuhnya bergerak ke arah keseimbangan.
Pendekatan sederhana, tapi berguna yaitu asumsi kekakuan harga jangka-pendek berarti kurva penawaran agregat adalah datar. Seiring AD bergeser ke AD¢ kita bergerak pada arah barat-timur ke titik B pada kurva penawaran agregat jangka pendek (SRAS). Maka, dalam jangkan panjang, kita bergerak dari B ke C (bergerak ke atas sepanjang AD¢).














PENGUKURAN KEGIATAN EKONOMI PRODUK NASIONAL DAN PENDAPATAN NASIONAL

2.9.      Pengertian Pendapatan nasional
Perkembangan kegiatan ekonomi suatu Negara mengalami suatu kemajuan dan kemunduran. Kemajuan, kemunduran ,atau tingkat perkembangan ekonomi suatu Negara dapat dilihat melalui laporan pendapatan nasional dan naraca produk. Laporan pendapatan dan neraca produk nasional merupakan data-data yang di kumpulkan dan di publikasikan oleh pemerinth dan menggambarkan berbagai komponen pendapatan dan output nasional dalan perekonomian. Kunci dalam laporan pendapatan dan produk nasional adalah Gross National Product (GNP) dan Gross Domestic Product(GDP) arti dari kedua komsep tersebut adallah nilai dari keseluruhan produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu Negara selama satu tahun tertentu.

2.10.  Perhitungan kegiatan ekonomi dan keuangan masyarakat.
Kegiatan ekonomi suatu Negara dapat diamati melalui dua pendekatan yaitu: pendekatan arus produk dan pendekatan arus pendapatan. Kegiatan ekonomi yang dihitung melalui pendekatan arus produk menghasilkan produk nasional atau Gross National Product (GNP) apabila GNP dihitung melalui pendekatan akan menghasilkan nilai atau jumlah penghasilan masyarakat atau Gross National Incom (GNI). Kedua konsep mempunyai pengertian yang identik perbedaannya  hanya pada pendekatan digunakan dalam proses perhitungan .
Pendapatan nasional (GNI) yaitu nilai seluruh pruduksi yang dihasilkan suatu Negara dalam satu tahun tertentu. Di sebut PN (GNI) karena merupakan flow of income diterima masyarakat untuk balas jasa atas factor produksi yang dimiliki(biaya produksi). Melalui pendekatan ini akan terlihat arus biaya dalam menghasilkan produk, yakni sebagai berikut:
1.      Biaya yang dibayarkan kepada tenaga kerja.
2.      Uang sewa yang dibayar kepada pemilik tanah.
3.      Bunga yang dibayarkan pada pemilik modal.
Semua biaya merupakan pendapatan masyarakat.
Produk nasional (GNP), yaitu nilai seluruh priduksi dalam suatu Negara dalam satu tahun tertentu. Disebut GNP karena merupakan flow of final goods yang dihasilkan dari seluruh perusahaan dalam satu Negara. Perhitungannya didasarkan pada jumlah pengeluaran masyarakat  untuk memperoleh barang dan jasa.
1.      Pengeluaran RTK  untuk membeli barang-barang konsumsi (C)
2.      Pengeluaran RTP untuk keperluhan investasi ( I )
3.      Pengeluaran RTN untuk barang keperluan pemerintah atau Government ( G )
4.      Pengeluaran RTLN untuk keperluan barang export ( X )

2.11.  Berbagai Konsep Pendapatan Nasional
Konsep-konsep lain untuk melihat produk suatu Negara adalah Gross Domestik Income (GDI) dan Gross Domestik Product (GDP). Istilah domestic menunjukan bahwa nilai produk yang dihasilkan dihitung berdasarkan batas wilayah geografis suatu Negara produk itu dihasilkan GDI = GDP.
Pendapatan Nasional  Domestik Nominal Dan Rill
Nilai produk nasional selalu dihitung berdasarkan nilai uang dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sementara nilai uang tidak selamanya dalam keadaan stabil, sangat tergantung pada perkembangan harga pasar. Kenaikan harga menyebabkan nilai uang turun dan sebaliknya penurunan harga menyebabkan nilai uang naik.
Alat ukur yang dimaksud adalah indek harga. Indek harga dalam konsep GNP disebut GNP deflator.
1.      GNP nominal merupakan nilai produk dihitung berdasarkan harga yang berlaku ketika produk tersebut dihasilkan.
2.      GNP rill merupakan niali produk dihitung berdasarkan harga tahun tertentu yang ditetapkan sebagai tahun dasar .
3.      GNP deflator merupakan nilai produk berdasarkan indeks harga.

GNP Deflator=

GNP Rill=
 











Perhituan GNP deflator, GNP nominal dan GNP rill
TAHUN
VOLUME  
(TON)
HARGA BERAS
GNP DEFLATOR (INDEKS HARGA)
GNP NOMINAL
GNP RILL
2001
1000
$200
200/250 x 100= 80
1000 x 200=
200.000
1000 x 250=
250.000
2002
1200
$250
250/250 x 100=
100
1200 x 250=
300.000
1200 x 250=
300.000
2003
1600
$275
275/250 x 100= 110
1600 x 275=
440.000
1600 x 250=
400.000
2004
2000
$350
350/350 x 100= 140
2000 x 350=
700.000
2000 x 250=
500.000

Perkembangan GNP nominal jauh lebih besar dari pada GNP rill.
1.      Kenaikan GNP secara nominal terjadi sebagai akibat dari kenaikan volume produk dan kenaikan harga priduk. Jadi ada kenaikan laju innflasi.
2.      Kenaikan GNP secara rill terjadi sebagai akabat hanya dari kenaikan volume produk.

LP GNP nominal =  x 100%
Untuk menghitung perkenbangan GNP nominal dan Gnp rill dapat menggunakan rumus sebagai berikut.



Kenaikan secara nominal
50%
Cantoh
LP GNP nominal =
Kenaikan yang 50% adalah berdasarkan kenaikan volume produksi dan kenaikan harga (laju inflai).

LP GNP nominal =  x 100%
                                                                                                       



Contoh
Kenaikan secara rill
20%
LP GNP nominal =   
Kenaikan yang 20% adalah berdasarakan hanya kenaikkan volume produksi
2.12.  Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah pendapatan factor-faktor produksi. Pendapatan nasional sering digunakan untuk melihat perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat. Sesungguhnya ada lima perhitungan yang digunakan untuk melihat perkembangn ekonomi antara lain sebagai berikut (Ace Partadiredja; 1994).
1.      National Income Account, menghitung jumlah produk/pendapatan nasional pada suatu Negara.
2.      Input-Output Account, menghitung jumlah pembelian (input) dan penjualan (output) setiap sector ekonomi.
3.      Balance Of Payment account, menghitung semua penerimaan dan pengeluaran suatu Negara dengan Negara lainmelalui export/import, aliran/arus dana yang terjadi:
-          dari luar negeri ke dalam negeri
-          dari dalam negeri ke luar negeri
4.      Flow of Funds Account, menghitung arus transaksi pinjam-meminjam antar berbagai sector dalam kegiatan ekonomi.
5.      National Balance Sheet atau Capital Account, menghitung kekayaan (aktiva) dan utang (pasiva) semua unit kesatuan ekonomi atau sector-sektor ekonomi.
Dari kelima konsep tersebut yang dibahas dalam makalah ini hanya National Income Account. Ada tiga metode dalam menghitung pendapatan nasional antara lain:
1.      metode produksi/product appoarch,
2.      metode pendapatan/income approach, dan
3.      metode pengeluaran/expenditure approach.

A.    Metode  Pendekatan Produksi
Pada metode produksi ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan nilai produki yang diciptakan oleh tiap-tiap sector ekonomiselama satu periode tertentu. Hal yang dijumlahkan adalah nilai tambah (value added) yang yang diciptakan oleh tiap sector yang ada pada perekonomian.


Untuk mencari GNP diperoleh dengan rumus:
GNP = GDP + Net Factor Payment
                        (Penerimaan Bersih dari LN)
 




Untuk mencari nilai produk / pendapatan nasional (PN) diperoleh dengan rumus berikut:
PN = GNP – (Pajak Tidak Langsung + Penyusutan Nilai)
 



Nilai value added dalam perhitungan produk nasional adalah sebagai berikut;
1.      Untuk memperlihatkan peranan tiap sector atau besarnya sumbangan tiap-tiap sector ekonomi pada pendapatan nasional.
2.      Untuk menghindari terjadinya perhitungan gnda ( double counting / multiple counting ).

Contoh perhitunga value added:
Produk
Sektor
Nilai Final
Value Added
Kapas
Pertanian
10
10

Pabrik benang (industry)
24
14
Kain
Pabrik Tekstil (industry)
40
16
Perdagangan Kain (perdagangan)
50             =
10 +


124
50

Nilai Produk Nasional

B.     Metode Pendekatan Pendapatan
Melalui metode ini pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan keseluruhan balas jasa (income) yang diperoleh pemilik factor produksi yang ikut / digunakan dalam proses produksi.



Contoh konsep perhitungan pendapatan nasional dengan metode pendekatan pendapatan.
1.      Weages and Salaries (w)                                             ……….
2.      Income of Un Incorporated Enterprice (we)  ……….
3.      Rent ( r )                                                                      ……….
4.      Corporate profit (p)
-          direct taxes                              ……….
-          devidens                                  ……….
-          undistributed profit                 ………. +        ……….
5.      interest (i)                                                                    ………. +
Gross National Income                                   ………..
            GNI  ( Y= w + we + r + p + i )

2.13.  Manfaat Perhitungan dan Analisis Pendapatan Nasional
Secara umum perhitungan pendapatan nasional bermanfaat untuk melihat perkembangan kegiatan-kegiatanperekonomian yang terjadi dan dapat dicapai oleh suatu Negara.secara khususnya adalah sebagai berikut :
a.       Mengetahui dan menelaah stuktur atau susunan perekonomian.
b.      Membandingkan perkonomian dari waktu ke waktu.
c.       Membandingkan perekonomian antar daerah.
d.      Merumuskan kebijakan-kebijakan pemerintah.
Disamping itu alam perhitungan pendapatan nasional juga sering kali ditemukan ditemukan berbagai kendala, misallnya sebagai berikut:
a.       Data produksi dan pendapatan masyarakat yang diperoleh tidak lengkap.
b.      Data yang sudah tercatat bukan data yang akurat tapi, merupakan data-dataa estimate, sehingga tingkat kepercayaan (reability) dan kebenaran (validity) rendah.
Selain terdapat kendala, dalaam perhitungan pendapatan nasional juga terdapat transaksi-transaksi yang tidak dihitung, misalnya sebagai berikut :
a.       Transfer Payment, pembayaran yang dikeluarkan dan diterima masyarakat tanpa menghasilkan produk pada tahun yang bersangkutan.
Contoh: pension, subsidi, warisan, pembayaran untuk barang-barang yang dibuat pada tahun sebelumnya.
b.      Capital gain and loss, kenaikan dan penurunan nilai barang modal karena inflasi dan deflasi.
c.       Kegiatan-kegiatan illegal, kegiatan-kegiatan yang melanggar hokum.
Contoh : hasil penyelundupan, hasil barang-barang terlarang meskipun secara teknis bersifat produksi seperti teknis bersifat produksi seperti pabrik ganja.
d.      Kegiatan alas an praktis tidak dihitung, missal: nilai jasa / produk, yang digunakan oleh anggota keluarga untuk keperluan keluarga tersebut. Seperti pekerjaan ibu rumah tangga, memasak, mencuci, dan membersihkan rumah.
Masih banyak transaksi yang belum dihitung, sulit dilakukan karena transaksi-transaksi tersebut tidak melalui kegiatan pasa/lapangan usaha yang jelas. Contoh :
a.       Produksi makanan yang merupakan usaha kecil di lingkungan masyarakat.
b.      Jasa pembantu rumah tangga.
c.       Buruh yang menerima upah dalam bentuk barang.
d.      Pembuatan bangunan secara gotong royong

2.14.  Laju Pertumbuhan Ekonomi
Laju Pertumbuhan Ekonomi ( Rate of Economic Growth ) adalah suatu angka dalam prosentase yang memperlihat kan tinggi rendahnya atau cepat lambatnya pertumbuhan ekonomi suatu Negara dalam satu tahun tertentu dibandingka tahun-tahun sebelumnya. Untuk menghitung laju pertumbuhan (LPE). LPE dihitung berdasarkan nilai GNP rill.
Growth Rate Economic (GR)
GR =  x 100%
 





   x 100%
GR/kapita  = 
                        N  =  ( penduduk )

Growth Rate Economic per Capita :

                                                                                                           






DETERMINASI PENDAPATAN NASIONAL

2.15.   Konsumsi ( c ) , Tabungan ( s ) , Investasi ( i )

Teori ini akan memperlihatkan ketergantungan atau keterkaitan antara pendapatan nasional (PN)Dan komponen-komponen penentunya yaitu: konsomsi (C), tabungan atau saving (S), dan investasi(I). adapun arti dari C,S,dan I bila dikaitkan dengan pendapatan nasional adalah sebagai berikut:
1.      Konsumsi (C), dapat di artikan sebagai bagian dari PN yang dikeluarkan utuk membeli barang-barang konsumsi.
2.      Saving (s), bagian dari pendapatan yang ditunda pengeluarannya atau dapat juga dikatakan konsumsi masa yang akan dating.
3.      Invetasi(I), dapat diartikan sebagai pengeluaran masyarakat (RTP) untuk pembelian barang-barang modal.
Menurut Keynes, determinasi pendapatan nasional dapat di analisis melalui dua pendekatan yaitu sebagai berikut:
1.      Income Approach yaitu suatu pendekatan yang memandang nilai PN yang diterima masyarakat akan menentukan besar konsumsi dan tabungan masyarakat
Secara matematisakan terlihat persamaannya.
GNI       Y = C + S
Y = PN
C = Konsumsi
S = Tabungan

2.      Product / Expenditur Approch yaitu yang memandang nilai PN  dapat ditentukan oleh besarnya pengeluaran aggregate atau permintaan aggregate terhadap produk nasional. Pengeluaran aggregate atau permintaan masyarakat secara keseluruhan untuk perekonomian dua sector terdiri dari konsumsi yang dilakukan RTK dan investasi (I) yang dilakukan oleh RTP.
GNP         Y = C + I
 Y = PN
 C = Konsumsi
 I  = Investasi

Ada beberapa konsep yang diperlukan dalam analisis  determinasi pendapatan nasional. Konsep tersebut ada yang berkaitan dengan fungsi konsumsi seperti APC ( Average Propensity to Consume) dan MPC (Marginal Propensity to Consume), dan tabunganatau saving, APS(Average Propensity to Save) dan MPS(Marginal Propensity to Save).

1.      Average Propensity to Consume (APC) yaitu suatu hasrat rata-rata utuk mengkonsumsi sebagaian dari pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besar konsumsi pada suatu tingkat pendapatan nasional dan besarnya tingkat pendapatan nasional tu sendiri.

          APC =

2.      Marginal Propensity to Consume (MPC) yaitu pertambahan keinginan untuk konsumen masyarakat karena terjadinya pertambahan pendapatan.

            MPC =
3.      Average Propensity  to Save (APS) yaitu hasrat rata-rata untuk menabung sebagian dari pendapatan. Atau dengan kata lain perbandingan antara besarnya saving pada tingkat pendapatan nasional dan besarnya tingkat pendapatan nasional sendiri.

            APS =

4.      Marginal Propensity to Save (MPS) yaitu perbandingan antara pertambahan keinginan menabung dan pertambahan pendapatan.

              MPS =









MODEL MULTI PLIER DUA SEKTOR

2.16.  Pengaruh Investasi Terhadap Pendapatan Nasional
Peranan investasi dalam suatu perekonomian mempunyai peranan sebagai berikut:

1.      Dapat meningkatkan pengeluaran aggregate. Bila terjadi kenaikan investasi, akan meningkatkan permintaan / pengeluaran aggregate dan sekalugus akan diikuti oleh pertambahan kesempatan kerja yang akhirnya meningkatkan pendapatan nasional.
2.      Investasi dalam bentuk pertambahan barang modal akan menambah kapasitas produksi di masa depan dan akan mendorong  pertambahan produk nasional dan kesempatan kerja.
3.      Investasi akan mendorong teknologi. Halini berperan penting kenaikan produktifitas dan pendapatan masyarakat.

Fakto yang menentukan terjadinya investasi dalam suatu Negara disebabkan oleh banyak hal antara lain sebagai barikut:
1.      Perkembangan tingkat bunga. Bila bunga naik maka investasi turun dan sebaliknya. Kaarena investasi selalu bertujuan untuk cari keuntungan dimasa depan.
2.      Perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi. Turunya biaya produksi mendorng keinginan memperluas usaha dan melakukan investasi.
3.      Expetasi kegiatan ekonomi dimasa depan. Perkiraan ramalan keadalan perekonomian masa depan pada suatu Negara akan menguntungkan investasi saat ini. Disamping perkiraan ekonomi perkembangan politik disuatu Negara juga santan mempengaruhi perkembangan rinvestasi yang jerjadi.


Fungsi investasi
merupakan bentuk / sifat hubuangan antara besar investasi dan tingkat pendapatan nasional meskipun demikaian pendapatan nasional bukan penentu investasi yang penting. Menurut Keynes, hal yang sangat menentukan investasi adalah suku bunga dan expektasi serta perkembangan teknologi bentuk fungsiinvestasi merupakan garis lurus horizontal.

Multiplier Investment
Merupakan suatu proses terjadinya pertambahan pendapatan nasional sebagai akibat pertambahan investasi dalam perekonomian. Menurut Keynes, setiap terjadinya pertambahan investasi akan menimbulkan kenaikan pendapatan nasional secara berlipat ganda. Peningkatan (I) mendorong kenaikan GNP secara berlipat ganda. Pengeluaran investasi sebagai pengeluaran yang berdaya tinggi dalam mempengaruhi produk nasional.


BAB III
PENUTUP


2.1.   KESIMPULAN
       Dari beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi  mengajarkan kepada kita tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan.
Dalam makro ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :
1.      Pengeluaran rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2.      Pengeluaran pemerintah
3.      Pengeluaran perusahaan ( investasi )
4.      Ekspor dan impor


Dan Tujuan dari Makroekonomi adalah :
1.        Output tinggi lalu pertumbuhan cepat
2.        Kesempatan kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3.        Stabilitas harga dalam pasar bebas
4.      Perdagangan luar Negeri

3.2.   SARAN-SARAN
           Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran –  saran dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya laksanakan.



DAFTAR PUSTAKA

Mankiw N. Gregory; Principle of economic, an asian edition, volume 2, penerbit salemba 4, 2012
Asfia Murni, Ekonomika Makro, edisi perdana, PT Refika Aditama,bandung 2006 





0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar Disini