Posted by Unknown on Jumat, April 10, 2015 in Islami | No comments
Setidaknya, menyambut bulan Ramadhan yang sebentar lagi akan kita jelang dilakukan dengan:
- Bersuka cita, bergembira dan senang. Karena Ramadhan adalah karunia Allah atas hamba-hamba-Nya.
- Bertekad untuk mengisi bulan Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baiknya. Karena bisa jadi bulan Ramdhan ini adalah yang terakhir bagi kita.
- Bertawakal dan ber-isti’anah kepada Allah. Karena tidak sekejap mata pun kebaikan akan dapat kita lakukan tanpa taufiq dan pertolongan dari-Nya.
- Bertobat kepada Allah atas segala dosa. Karena ibadah dan amal shaleh hanya mampu dikerjakan dengan hati yang bersih dan jiwa yang kuat, dan dosa membuat hati menjadi kotor, serta jiwa menjadi lemah.
- Mulai membiasakan puasa dan ibadah yang lainnya dari sejak sekarang. Karena manusia sangat dipengaruhi kebiasaan.
- Mempelajari kembali ilmu yang berkaitan dengan ibadah puasa. Dan ini setidaknya mencakup empat ilmu:
- Fadha`ilu Ash-Shiyaam (keutamaan puasa), agar kita memiliki motivasi yang kuat dalam menunaikan ibadah puasa.
- Hikamu Ash-Shiyaam (hikmah puasa), agar kita mengerti maksud Allah dalam mensyariatkan ibadah puasa.
- Ahkaamu Ash-Shiyaam (hukum-hukum puasa), agar kita faham sah atau tidaknya ibadah puasa kita.
- Aadaabu Ash-Shiyaam (etika puasa), agar pahala puasa kita tidak hilang atau berkurang, dan agar kita semakin dapat memaksimalkan raihan pahala di bulan Ramadhan.
“Ya Allah berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan” (HR. Ahmad & At-Tabrani)
Saudaraku seiman yang saya cinta karena Allah SWT, tidak terasa bulan
suci, bulan magfirah, bulan penuh rahmat, bulan diturunkannya Al-Qur’an,
bulan yang didalamnya terdapat lailatul qadr yang dinanti-nati sudah
dihadapan mata. Hanya hitungan hari menuju bulan mulia itu. Karena
kemuliaan dan spesialnya bulan tersebut maka sudah seharusnya kita
sebagai ummat Islam mempersiapkan diri dan keluarga.
Persiapan disini kami maksud bukan hanya menunggu datangnya bulan
Ramadhan. Tetapi persiapan disini adalah mempersiapkan bekal untuk bekal
di bulan Ramadhan. Tujuan mempersiapkan bekal ini bermaksud untuk
mengoptimalkan ibadah kita pada bulan yang didalamnya terdapat malam
lebih dari 1000 bulan. Ada beberapa hal yang penting untuk dipersiapkan
antara lain adalah sebagai berikut:
Pertama, Persiapan
Ruhiyah. Rasulullah memberikan contoh kepada kita untuk senantiasa
mempersiapkan diri untuk menyambut pausa. Aisyah pernah berkata,
“Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak
daripada bulan Sya’ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan
Sya’ban”. (HR. Bukhari).
Ibadah lain juga harus dipersiapkan seperti perbanyak tilawah,
qiamulail, shalat fardhu bejamaah di masjid, al-ma’tsurat kubra pagi dan
petang. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Sya’ban kadar keimanan
kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan, bulan Rajab dan Sya’ban adalah
masa warming up sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa
menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu sudah menjadi hal yang biasa.
Orang sadar maupun yang tersadarkan memahami bahwa mempersiapkan
keimanan itu bukan hanya pada bulan Sya’ban ini saja. Tetapi
dipersiapkan disetiap hari, namun pada momentum ini diharapkan untuk
meningkatkan persiapannya. Bulan Sya’ban ini juga bisa dikatakan sebagai
bulan batu loncatan untuk optimalisasi ibadah di bulan Ramadhan nanti.
Kedua,
Persiapan Jasadiyah. Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang
lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan
yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara
optimal. Maka, sejak bulan sya’ban ini mari persiapkan fisik seperti
olah raga teratur, membersihkan rumah, makan-makanan yang sehat dan
bergizi.
Ketiga,
Persiapan Maliyah. Persiapan harta ini bukan untuk membeli keperluan
buka puasa atau hidangan lebaran sebagaimana tradisi kita selama ini.
Mempersiapkan hara adalah untuk melipatgandakan sedekah, karena
Ramadhanpun merupakan bulan memperbanyak sedekah. Pahala bersedekah pada
bulan ini berlipat ganda dibandingkan bulan-bulan biasa.
Keempat,
Persiapan Fikriyah. Agar ibadah Ramadhan bisa optimal, diperlukan bekal
wawasan yang benar tentang Ramadhan. Mu’adz bin Jabal r.a berkata:
“Hendaklah kalian memperhatikan ilmu, karena mencari ilmu karena Allah
adalah ibadah”. Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah mengomentari atsar
diatas, ”Orang yang berilmu mengetahui tingkatan-tingkatan ibadah,
perusak-perusak amal, dan hal-hal yang menyempurnakannya dan apa-apa
yang menguranginya”.
Oleh karena itu, ketika orang mau beramal tentulah harus mempunyai ilmu,
jika tidak bisa-bisa akan menjadi banyak kerusakan. Cara untuk
mempersiapkan ini antara lain dengan membaca berbagai bahan rujukan dan
menghadiri majelis ilmu tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk
mengarahkan kita agar beribadah sesuai tuntutan Rasulullah SAW, selama
Ramadhan. Menghafal ayat-ayat dan doa-doa yang berkait dengan berbagai
jenis ibadah, atau menguasai berbagai masalah dalam fiqh puasa, dan juga
penting untuk dipersiapkan.
Semoga persiapan kita mengantarkan ibadah shaum dan berbagai ibadah
lainnya, sebagai yang terbaik dalam sejarah Ramadhan yang pernah kita
lalui. Demikian tips persiapan untuk menyambut bulan ramadhan, semoga
bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini