Posted by Unknown on Jumat, April 10, 2015 in Islami | No comments
Setiap tahun berganti berarti umur berkurang. Bagi akal dan jiwa yang
sehat jika umur dikurangi tentu akan bersedih, merenung, introspeksi,
evaluasi, prihatin serta lebih berhati-hati dalam melangkah. Sangat aneh
jika seseorang yang tahu umurnya berkurang malah kegirangan,
jingkrak-jingkrak, jogged-joged, meniup trompet sambil bakar kembang
api. Kalau perlu kita periksa kesehatan akal dan jiwa, sehingga selalu
terjaga dari segala perbuatan dan tindakan yang irrasional.
Allah berfirman :
“ Janganlah kamu ikut-ikutan terhadap segala sesuatu yang belum kamu
miliki pengetahuannya, karena sesungguhnya pendengaran, penghlihatan dan
hati akan diminta pertanggung jawabannya..
Ada beberapa hal yang menjadi bahan renungan setiap mengakhiri tahun,
agar kita mampu mempertanggung jawabkan akal fikiran serta jiwa kita
dihadapan Allah SWT.
Pertama,
Allah SWT senantiasa menyuruh kita berbuat dan bertindak Rasional,
mengembangkan kreatifitas positif. Segudang kalimat perintah untuk
mengaktifkan akal fikiran kita dalam Al-Qur’an bisa kita jumpai,
misalnya “apakah mereka tidak berfikir”, “ apakah kamu tidak memakai
otak” , “ apakah kamu tidak memperhatikan”, “ apakah kamu tidak
mentadabburkan” , “ apakah kamu tidak berjalan dimuka bumi kemudian
perhatikan “ dan sebagainya.
Prilaku irrasional yang bertentangan dengan akal dan jiwa yang sehat,
tetapi jika dikemas sedemikian rupa dengan gebyar iklannya serta
dilakukan banyak orang, bisa mematikan akal sehat. Sekedar contoh
mengekspresikan kegembiraan lulus sekolah dengan corat-coret baju,
jelas-jelas irrasional dan jaka sembung naik ojek. Faktanya dilakukan
oleh hampir seluruh siswa, bahkan ada oknum guru yang ikut menandatangi
di baju muridnya dengan spidol.
Begitu juga kalo ada orang dewasa meniup lilin pada kue ulang tahun,
kemudian diberikan tepuk tangan..? dimana hebatnya, ? biasanya tepuk
tangan mengiringi prestasi, terus hebatnya dimana orang dewasa niup
lilin..? kalo dijadikan symbol batas bertambahnya usia, lalu apa
hubungannya batas usia dengan lilin..? nahloh makin banyak kebingungan
jika kita mau bertanya kepada akal dan jiwa yang sehat.
Sebentar lagi kita akan menyaksikan dipenghujung akhir tahun tengah
malam orang-orang yang secara masal melakukan perbuatan dan tindakan
irrasional, mulai dari jingkrak-jingkrak, menyanyi, berjoged, bakar
kembang api, trek-trekan, konvoi malam, sampai kepada pergaulan bebas.
Saat itu akal dan jiwa yang sehat semakin terkekang karena gebyar malam
tahun baru didukung oleh media informasi yang sedemikian meriahnya.
Jika akal dan fikiran sehat sudah terkekang maka yang terjadi adalah
nafsu semakin liar, buas, ganas, semakin tak terkendali. Larisnya
berbagai macam merek Kondom satu indikator bahwa perayaan malam tahun
baru adalah malam mengumbar nafsu.
Kedua,
Allah SWT telah menjadikan kita makhluq yang paling sempurna (Q.S Attiin
(95) ayat : 1 ), Makhluq paling mulai serta dilebihkan dari semua
makhluk yang lain (Q.S Al-Isra’ (17) ayat 70 ), serta memberi kedudukan
manusia sebagai Khalifatullah fil Ardh ( Q.S Al-Baqarah(2) ayat : 30).
Diantara keistimewaan yang diberikan kepada manusia lagi lagi Akal dan
fikiran. Dengan akal dan fikiran ini manusia menjadi makhluq yang
berbudaya, makhluq yang berkembang, makhluq yang mempunyai Visi , misi
serta orientasi serta tujuan hidup yang sangat jauh berbeda dengan
binatang.
Aktifitas hari-hari binatang adalah makan, tidur, kawin, buang air terus
beranak, anaknya bisa makan lagi, tidur, kawin, buang air dan
seterusnya. Apabila akal fikiran manusia tidak dikembangkan untuk
menjaga visi, misi serta orientasi yang jelas berbeda, maka fungsinya
hanya akan berkembang untuk mempercanggih sarana aktifitas kehewanan,
budayanya berkembang hanya untuk melengkapi serta memfasilitasi nafsu
hewannya, makan dengan piring, tidur dengan kasur, buang air dengan
toilet dan seterusnya, tujuannya tetap sama makan, tidur, kawin, buang
air, beranak, anaknya bisa makan, tidur, kawin, buang air dan seterusnya
.
Allah SWT berfirman :
“Orang-orang kafir kerjanya Cuma bisa bersenang-senang, dan mereka hanya
memikirkan makan dan minum persis sama dengan makan dan minumnya
hewan… (Q.S. Muhammad(47) ayat : 12 )
Menjaga harga diri kita sebagai manusia, berarti menjaga akal dan
fikiran kita agar tidak terkekang oleh hawa nafsu, agar terpelihara dari
segala tindakan dan aktifitas yang tidak masuk akal, agar kita
melangkah dengan penuh kepastian, agar kita mampu menatap masa depan
dengan tajam sampai ke negeri akhirat, agar kita tidak melakukan
aktifitas dan tindakan murahan, amoral serta harus berbeda dengan
binatang dan makhluq lainnya. Mudah-mudahan main Facebook nya kita juga
bukan hanya mencari kesenangan dan kenikmatan.
Ketiga
Allah SWT, menyuruh kita agar memelihara dari segala perkataan dan
perbuatan jangan sampai ada yang sia-sia (Q.S Al-Mu’minuun(23) ayat : 3
). Ukuran perbuatan seseorang itu sia-sia atau tidak, sangat jelas,
apabila seluruh aktifitas kita dalam rangka zikir dan fikir (dalam arti
luas), maka itulah aktifitas yang bermanfa’at (Q.S Ali Imran (3) ayat :
190-191)
Bagaimana jika suatu acara terdapat pemandangan mengumbar aurat, goyang
bokong, syair serta lirik lagu-lagu murahan, sperti goyang dombret,
wakuncar, kucing garong, bang toyyib, sms dan sebagainya, lawakan tidak
berbobot… jadi sering kali bukan saja acaranya sia-sia, tetapi sudah
banyak unsur kamaksiatannya. Padahal ciri masyarakat modern adalah
sangat menghargai waktu, mereka akan sangat sensitive terhadap segala
aktifitas yang tidak menambah Iman, Ilmu dan Income.
Percayalah tidak akan bisa membawa ketenangan dan kebahagiaan yang
hakiki jika hanya memenuhi keinginan nafsu. Yang ada cuma kesenangan dan
kenikmatan, semakin dipenuhi semakin haus, semakin menuntut, tak akan
berakhir, tak berujung, tak akan puas, kalaupun terjadi kepuasan itu
hanya ada pada detk-detik pertama saja selanjutnya akan muncul tuntutan
yang jauuuh… lebih besar lagi.. Begitulah sifat nafsu manusia.
Keempat :
Terjadi pemborosan/mubazzir yang luar biasa, dengan segala atribut dan
perlengkapan termasuk pembakaran kembang api besar-besaran. Allah SWT
berfirman bahwa Mubazzir/Pemborosan itu adalah saudaranya syaithan. Dan
syaithan itu selalu mengajak ke Neraka. (Q.S Al-Israa’ (17) ayat : 27).
Pemborosan yang paling besar dan banyak adalah kerugian Sumber Daya
Manusia, berupa menghambur-hamburkan waktu, tenaga, fikiran, perasaan
dengan rela menuggu sampai tengah malam hanya untuk pesta-pesta,
menyanyi, jingkrak-jingkrak, jogged, meniup trompet, bakar kembang api
dan sebagainya.
Sekian banyak orang terlibat dari rakyat jelata sampai para pemimpinnya,
menampilkan gaya hidup jetset, gelamor, hedonis, seolah-olah Negara
kita sudah makmur dan maju. Padahal fakta berbicara sebaliknya, bahwa
Negara dalam keadaan kere, pengangguran semakin banyak, pengamen dan
pengemis bertambah sesak, yang tidur di tenda pengungsian belum dapat
rumah, gembel, gelandangan ada dimana-mana, belum lagi yang makan nasi
aking, gaplek semakin biasa. Sementara hutang Negara semaking bertumpuk,
rakyat banyak yang pada ngamuk, kerusuhan terjadi dimana-mana, bencana
alam datang silih berganti, dan seterusnya.
Belum lagi pemborosan material, berupa penghamburan uang untuk membeli
atribut, perlengkapan, serta sarana hiburan yang digelar dimalam
harinya, tak terhingga jumlahnya, catatan impor bahan-bahan untuk
kembang api saja menunjukan angka yang sangat fantastis, sekaligus
ironis. Satu sisi Negara kita sedang dalam keadaan terpuruk, miskin,
kere, sisi lain gaya hdup masyarakatnya tidak menunjukan hal demikian.
Terjadi kesenjangan yang semakin melebar. Ada yang dengan mudahnya
mengluarkan uang sekian besar hanya untuk hura-hura, ada kehidupannya
semakin tercekik, terhimpit dan semakin sempit tinggal menunggu ajal
dari langit. Hati semakin keras, hilang rasa sensitive, bantuan-bantuan
bencana hanya menjadi lift servis atau komoditas politik untuk menarik
simpatik, tetapi tidak pernah tuntas penyelesaiannya. Bahkan
tega-teganya masih ada yang berani menilep dana bantuan.
Kelima :
Sudah menjadi “Pengetahuan Umum” bahwa malam tahun baru dan valentine
day adalah malam yang paling laris penjualan peralatan Sex. Memang tidak
semuanya orang melakukan kebebasan seks malam tahun baru, tetapi kalau
tidak kita antisipasi dari sekarang, kejadiannya akan bisa sama dengan
corat-coret baju ketika lulus ujian, awalnya memang dianggap aneh,
tetapi lama-lama kelamaan sekarang menjadi lumrah, bahkan seolah menjadi
ceremony wajib bagi yang lulus ujian.
Begitulah kehebatan syaithan menggiring manusia dalam menciptakan budaya
maksiat. Di salah satu sudut kota Sidney setiap tahunnya ada festival
homo sedunia, orang homo bisa melakukan apa saja, dimana saja di sekitar
sudut kota tersebut. Jadi perbuatan segila apapun, sejijik bagaimanapun
kalau terus-menerus diiklankan dengan gebyarnya, maka nanti akan
menjadi biasa dan lumrah.
Syaithan punya strategi secara bertahap, kalau sekarang belum semua
melakukan, paling tidak opini umum terbentuk lebih dahulu, bahwa dibalik
acara tahun baru ada acara kebebasan yang sangat menyenangkan dan penuh
kenikmatan biologis. Lama-lama kelaman akan bisa sama seperti di
Negara-negara lainnya, kebebasan tanpa batas. Nauzubillah min zaalik
Mudah-mudahan kita masih punya akal sehat, jiwa bersih, fikiran
kritis, sehingga kita mampu menangkap fenomena dan fakta apa yang sedang
terjadi sesungguhnya. Mudah mudahan pula kita masih punya kekuatan
untuk bisa berkorban apa saja dari segala yang kita miliki, demi
keutuhan rumah tangga dan keselamatan anak-anak kita. Amiiien…
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini