Sabtu, 18 April 2015

Niatkan Seluruh Perubahan Karena Allah

Posted by Unknown on Sabtu, April 18, 2015 in | No comments


Betapa kesedihan itu harus kurasa, nyeri menyayat hati, Betapa kepahitan itu harus kutelan, sempat membungkam ungkap. Namun, inilah episode hidup yang  Engkau ujikan kepadaku, Agar aku mampu menaiki setiap tingkat kelas kemanusiaan yang paripurna.
Aku memang tak bisa meminta untuk selalu dipertemukan dengan orang-orang baik, penuh cinta kasih dan ketulusan di sepanjang perjalanan waktu. Di balik selaksa cinta kasih dan rajutan ukhuwah nan indah, segala dengki, iri, fitnah, dan hasrat ingin menjegal dan menjatuhkan tak bisa kita elakkan.
Ada serpihan pembelajaran yang terserak, ada mutiara kesabaran yang berkilau di setiap ketabahan,  ada sebongkah ketegaran yang tengah terpatri,  ada kekuatan azzam yang kian membaja. Sungguh, betapa kebaikan akan terus berpijar mengiringi segala aura gelap yang mengarah pada diri kita, satu kuncinya, bersandarlah kepada Allah.
Rabb, nyaris jiwa ini rapuh, hampir saja pertahanan ini roboh, tapi sungguh cinta-Mu tak pernah mengizinkanku untuk itu. “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya dengan orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan)”. (QS. al-Baqarah: 214).
Di tengah pasrahku, Allah membelaiku melalui sebuah kalimat bahwa  Allah tak pernah menjanjikan hari-harimu berlalu tanpa sakit, berhias tawa tanpa kesedihan, senang tanpa kesulitan, akan tetapi Allah menjanjikan kepadamu kekuatan untuk dapat melewatinya, selama engkau berhusnudzan kepada-Nya.”
Aku tak bisa mengadu kepada manusia, selain ibundaku. Hanya Allah-lah sebaik-baik sahabat yang mengerti risauku. Terkadang aku merasa sebuah hari terlalu cepat berlari dengan hitungan detik. Merapat terus ke tepian alam sadar.
Lalu aku pun menunduk terus, turun ke bawah dan akhirnya, sampailah dahi ini mencium bumi, bersujud Allah betapa aku harus menjadi sumber kekuatan dan solusi bagi orang-orang di sekelilingku.
Namun kini, aku demikian rapuh. Aku hanyalah hamba yang dhaif  maka, hanya kekuatan dari Engkaulah yang kupinta. Seringkali orang lain berpikir secara tidak masuk akal dan bersikap egois, namun haruslah diterima apa adanya.
Tatkala berbuat baik, namun orang lain selalu berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang dilakukan, tetaplah berbuat baik selalu.
Apabila kesuksesan demi kesuksesan telah diraih, musuh dengan segala iri, dengki, serta kecemburuan terus saja menghampiri, teruskanlah kesuksesan itu.
Ketika menemukan kebahagiaan dan kedamaian di dalam hati, cinta kasih dari manusia-manusia berhati cahaya, namun orang lain masih saja melemparkan kedengkian dan iri hati, tetaplah berbahagia.
Setiap jejak kebaikan yang kau lakukan kepadanya dan begitu mudahnya mereka lupakan, teruslah berbuat baik, Pada bongkahan upaya untuk memberikan yang terbaik dari apa yang dimiliki dan itu tak akan pernah cukup bagi mereka, tetap berikanlah yang terbaik.
Begitupun pada cinta yang dipijarkan secara ikhlas, tulus dan tanpa pamrih, namun tak juga terbalaskan, tetaplah mencintai sepenuh hati karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Adil, lagi Bijaksana, Hakim dari segala hakim.
Tetapkan keyakinan atas Allah saja, Kekasih terbaik, sahabat sejati, dan sebaik-baik pengharapan. Betapa mata Allah tertuju pada orang-orang jujur dan berbuat baik. Ya, hanya Dialah yang dapat melihat ketulusan hati kita…
“Yang dinamakan Muslim itu, adalah apabila muslim lainnya selamat dari keburukan lidah dan tangannya.” (Al-Hadist).
Allah, betapa mereka telah menodai predikat yang terpuji ini. Maka, sadarkanlah mereka.
“Takwalah kamu kepada Allah, di mana saja kamu berada, dan lakukanlah perbuatan baik, untuk menipiskan perbuatan burukmu, yang akan menghapuskannya, dan pergaulilah manusia dengan pergaulan yang baik.” (Al-Hadits). Syukurku kepada-Mu Tuhan, lembar demi lembar dosaku tengah Engkau gugurkan.
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangakanya. Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.”  (QS. Ath Thalaq: 2-3)
Rabb, syukurku sepenuh atas telaga penyejuk yang senantiasa menyiramiku di tengah deru uji ini, tetap bersabar ya Betapa perjuangan orang-orang terdahulu pun begitu pahit.
Itulah ujian bagi orang-orang terpilih, sedangkan kami bertugas untuk mendoakanmu., Kita berusaha hidup dengan harapan dan doa, Kesyukuran dan keyakinan Sungguh indah anyaman cinta yang kita rajut, Semoga menjadi jalan menuju jannah-Nya.
Andaikan kesedihan adalah hujan dan kebahagiaan adalah matahari. Maka, kita membutuhkan keduanya untuk melihat indahnya pelangi. Kutahu , bahwa pelangi itu adalah kau.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Komentar Disini