Posted by Unknown on Sabtu, April 11, 2015 in Islami | No comments
Di era serba instan ini, banyak godaan materi yang senantiasa dihadapi
oleh kaum perempuan. Namun, untuk menghindari godaan-godaan tersebut
kita selalu diingatkan oleh Allah untuk memulai sesuatu hal dengan
bersyukur. Bersyukur dengan apa yang dalam diri, khususnya bersyukur
terhadap segala hal yang tidak tampak, seperti ketaatan, kesehatan diri,
ketenangan yang ada di dalam hati, serta lingkungan yang baik. Itulah
nikmat syukur yang harus kita dahulukan, sebelum mensyukuri hal lain.
Terkait dengan qalbu, kita juga harus melakukan permohonan maaf dan
memaafkan. Tak sedikit keadaan yang membuat kita jengkel atau sedih,
dimana di luar kendali kita. Oleh karena itu, setiap hari diusahakan
kita berintrospeksi diri dengan meminta maaf dan memaafkan. Jangan
sampai, ketika kita berbuat amalan, masih ada satu ganjalan dalam hati
yang kita rasakan, yaitu mendendam.
Saudaraku, ketika kita ditanya: “Bagaimana menjadi perempuan dambaan
syurga?“, kita tidak perlu mencari buku atau broswing internet, karena
Allah telah memberikan pedoman lengkapnya, yaitu melakukan perbuatan dan
ibadah yang didambakan oleh syurga, sesuai al-Qur’an dan As-Sunah.
Saat ini perempuan identik dengan kecantikan lahiriah, sampai-sampai
banyak produk kecantikan yang memberikan iming-iming kulit putih dalam
waktu satu minggu. Sayangnya tidak jarang para perempuan tidak melihat
berapa harga yang ditawarkan. Asal bisa putih dan cantik, mereka
berharap bisa membayar berapa pun. Padahal, ada kecantikan yang tak akan
pernah pudar yaitu yang ada dalam qalbu. Kecantikan itu berupa ketaatan
kepada Allah, kesederhanaan, kelembutan dan pengorbanan.
Dalam Surat An-Nahl (16) : 97 berbunyi : “ Barangsiapa yang
mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan
pahala yang lebih baik dari apa telah mereka kerjakan”.
Dalam surat tersebut kita mengerti, bahwa laki-laki dan perempuan dalam
Islam mendapat pahala yang sama dan bahwa amal kebajikan harus disertai
iman. Ketika iman sudah bersemayam dalam qalbu, dan ketika melakukan
kebaikan maka Allah akan membalasnya dengan balasan yang baik pula.
Melalui media elektronik kita bisa melihat, perempuan yang mempunyai
paras cantik dan kepintaran, dipuja-puja di ajang Miss Universe. Tak
dapat dipungkiri, jika beberapa remaja mengidolakan mereka. Melihat
fenomena tersebut, para ibu harus menanamkan pada anak-anak mereka sejak
dini, bahwa perempuan yang didamba syurga bukan mereka yang bergelar
Miss Universe atau Putri Indonesia, tetapi seperti yang ada dalam sebuah
hadist berikut ini:
“Wanita paling utama di surga adalah Khadijah binti Kuwalid, Fatimah
binti Muhammad, Maryam binti Imrah dan Asiyah binti Muzahim istri
Fir’aun.” (HR. Ahmad dan Thabrani)
Perempuan dambaan al-Qur’an adalah sebagaimana Khadijah, Fatimah,
Maryam, maupun Asiyah. Kita sebagai perempuan harus meneladani
sifat-sifat mereka, bukan meniru sifat-sifat Miss Universe, Putri
Indonesia, atau perempuan-perempuan yang masih jauh dari syariat Islam
atau masih melanggar perintah Allah.
Berbicara tentang Khadijah binti Khuwalid , ada ucapan Rasulullah untuk Ummul Mukminin Khadijah kita yaitu “Allah
SWT tidak akan memberikan wanita pengganti untukku yang lebih baik
darinya. Ia beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar kepadaku. Ia
mempercayaiku ketika orang – orang mendustakanku, ia menghiburku dengan
hartanya ketika orang-orang menghalangiku. Ia memberiku anak keturunan
ketika istri-istriku yang lain tidak bisa memberinya untukku.”
Kisah tersebut menjelaskan, bahwa saat Rasulullah mendapatkan wahyu di
Gua Hira, maka Khadijahlah adalah wanita pertama yang menenangkan,
sekaligus beriman dan mempercayai Muhammad sebagai Rasul. Ketika itu,
Khadijah juga mengorbankan hartanya untuk berjuang di jalan Allah. Masya
Allah. Begitulah Khadijah, wanita yang penuh pengorbanan selama
hidupnya.
Ketika berbicara tentang Fatimah binti Muhammad, maka dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa “Sesungguhnya Fatimah adalah pemimpin wanita penghuni surga.”
(HR. Al-Hakim). Bahwa Fatimah menggantikan fungsi ibunya dalam
mengurusi ayahnya Rasulullah SAW, setelah ibundanya wafat. Ia hidup
dalam kesederhanaan dan sifat yang paling menonjol adalah tidak pernah
mengeluh akan kekurangan hartanya.
Begitu pula Asiyah binti Muzahim. Ia adalah suri tauladan bagi wanita
beriman. Ia adalah istri Firaun, pemimpin yang mengaku Tuhan, sangat
berkuasa, kafir, dan menggetarkan istana, karena kesyirikan dan
paganismenya. Meski istri seorang Firaun, iman Asiyah sangat dalam.
Hubungannya dengan Allah sangat kuat, pemahamannya luar biasa, ucapannya
halus, logikanya tajam, dan permintaannya halus.
Perempuan terakhir dambaan al-Qur’an adalah Maryam ibunda Isa AS. Dalam surat Ali Imron ayat 42 tertulis: “Hai
maryam sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan
melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa hidup dengan
kamu).“. Ia adalah satu-satunya perempuan suci, yang melahirkan
putra tanpa ayah. Satu-satunya perempuan yang namanya disebut dalam
Al-Qur’an beberapa kali. Bahkan ia menjadi nama salah satu surat dalam
Al-Qur’an.
Saudaraku, semoga kita semua dapat berusaha meneladani perempuan dambaan Syurga di atas. Amiin.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini