Posted by Unknown on Sabtu, April 11, 2015 in Islami | No comments
Termasuk jual beli yang terlarang adalah jual beli kucing. Namun hal ini
perlu dirinci, manakah sebenarnya kucing yang tidak diperbolehkan
dijual belikan dan mana yang dibolehkan.
Dalil larangan jual beli kucing adalah hadits-hadits berikut ini.
Dari Abu Az Zubair, beliau berkata bahwa beliau pernah menanyakan pada
Jabir mengenai hasil penjualan anjing dan kucing. Lalu Jabir mengatakan,
زَجَرَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ ذَلِكَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang keras hal ini.” (HR. Muslim no. 1569).
Abu Muhammad Ibnu Hazm mengatakan bahwa yang dimaksud dengan zajar dalam hadits di atas adalah larangan keras. (Al Muhalla, 9: 13)
Juga dari Jabir, beliau berkata,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَالسِّنَّوْرِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari hasil penjualan anjing dan kucing.”
(HR. Abu Daud no. 3479, An Nasai no. 4668, Ibnu Majah no. 2161 dan
Tirmidzi no. 1279. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits inishahih)
Dalam ‘Aunul Ma’bud disebutkan,
“Al Khottobi mengatakan bahwa larangan jual beli kucing mengandung dua
makna. Di antaranya, bisa jadi karena kucing adalah hewan liar yag tidak
memiliki pemilik sehingga tidak mungkin bisa diserahterimakan. Dan juga
kucing selalu berada di sekeliling manusia dan tidak pernah lepas dari
mereka, beda halnya dengan hewan ternak dan burung yang biasa di kandang
atau di sangkar.”
Sedangkan Imam Nawawi punya pendapat lain. Jika kucing itu bermanfaat, maka tidak masalah diperjualbelikan. Manfaat di sini tentu saja bukan hanya sebagai hewan hiasan, namun benar-benar manfaat bagi pemiliknya.
Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Adapun larangan jual beli kucing dimaknakan untuk kucing yang tidak
ada manfaat, atau dimaknakan pula larangannya adalah larangan tanzih (dihukumi
makruh). Karena kucing sudah biasa diberi sebagai hadiah, dipinjamkan
atau dalam rangka menolong orang lain diberi secara cuma-cuma. Inilah
umumnya. Namun jika kucing tersebut bermanfaat, jual belinya jadi sah
dan hasil jual belinya pun halal.
Inilah pendapat dalam madzhab Syafi’i dan madzhab ulama lainnya.
Sedangkan Ibnul Mundzir, juga pendapat dari Abu Hurairah, Thowus,
Mujahid dan Jabir bin Zaid menyatakan bahwa tidak boleh jual beli
kucing. Alasan mereka adalah hadits di atas yang melarangnya. Sedangkan
jumhur ulama (baca: mayoritas) berpendapat sebagaimana yang telah kami
sebutkan dan inilah pendapat yang jadi rujukan.” (Syarh Shahih Muslim, 10: 213).
Baca pula artikel hukum jual beli kucing yang pernah dimuat sebelumnya di Rumaysho.Com: Jual Beli Anjing, Kucing dan Darah.
Semoga yang singkat ini bermanfaat.
Hanya Allah yang memberi taufik.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini