Posted by Unknown on Kamis, April 16, 2015 in Islami | No comments
Seri pertama dari tiga tulisan: Mengaku Islam di KTP Namun Meninggalkan Shalat 5 Waktu
Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in.
Inilah keadaan kaum muslimin saat
ini, sungguh memprihatinkan. Kita semua pasti tahu bahwa shalat adalah
perkara yang amat penting. Bahkan shalat merupakan rukun Islam, salah
satu penegak bangunan Islam. Tanpa shalat bagaimana mungkin bangunan
Islam bisa tegak. Namun, itulah realita yang tidak bisa dipungkuri dalam
umat ini. Kalau kita melirik sekeliling kita, ada saja orang-orang
bahkan kerabat kita sendiri yang meninggalkan salah satu rukun Islam
ini. Mungkin di antara mereka, ada yang hanya shalat sekali sehari,
hanya shalat maghrib saja. Ada pula mungkin yang shalat hanya sehari
seminggu yaitu melaksanakan shalat Jum’at saja, selain hari itu tidak
pernah melaksanakan shalat. Ada pula yang lebih parah lagi dalam setahun
hanya dua kali baru melaksanakan shalat yaitu shalat Idul Fithri dan
Idul Adha. Bahkan di beberapa tempat, memang mereka mengaku beragama
Islam karena di KTP-nya saja ditulis beragama Islam dan begitu juga
dalam akad nikah juga mengaku beragama Islam. Namun, kesehariannya jika
kita tilik ternyata tidak ada satu shalat pun dikerjakan. Lebih parah
lagi di suatu desa banyak yang tidak menghadiri shalat Jum’at. Bahkan di
desa tersebut tidak dilaksanakan shalat Jum’at sama sekali, padahal
mereka yang berada di sana mengaku beragama Islam.
Juga dapat kita saksikan lagi di
rumah-rumah sakit, betapa banyak orang yang dalam keadaan sakit –padahal
dia masih mampu melaksanakan shalat dengan duduk, berbaring, atau
dengan isyarat- meninggalkan rukun Islam yang mulia ini. Begitu pula
kita dapat menyaksikan di kendaraan umum semacam di bus atau kereta,
ketika kita melakukan safar (perjalanan jauh), betapa banyak orang di
kendaraan tersebut hanya tidur dan guyon saja, sudah masuk waktu shalat,
namun tidak ada satu pun yang beranjak mengambil air wudhu atau
bertayamum. Waktu shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya, dia memang
masih di kendaraan tadi, tetapi tidak ada satu pun shalat dilaksanakan.
Terakhir, begitu pula kita sering saksikan sebagian orang sering
meninggalkan shalat shubuh karena selalu bangun kesiangan. Sudah
termasuk kebiasaannya bangun jam 6 pagi, lalu bergegas mandi dan
berangkat kuliah atau ke tempat kerja, sedangkan shalat shubuh, dia
tinggalkan begitu saja.
Memang sungguh prihatin dengan
keadaan umat saat ini. Kebanyakan orang mengaku beragama Islam di KTP,
namun seringsekali meninggalkan shalat. Mereka semangat dengan hal-hal
duniawi, dengan mengais rizki siang dan malam. Namun mereka tidak pernah
bersyukur dengan nikmat yang Allah berikan dengan melaksanakan shalat.
Padahal yang namanya syukur adalah seseorang memanfaatkan nikmat Allah
untuk melakukan ketaatan kepada-Nya.
Oleh karena itu, pada tulisan yang singkat kali ini kami akan mengangkat pembahasan mengenai hukum meninggalkan shalat. Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca tulisan ini.
Oleh karena itu, pada tulisan yang singkat kali ini kami akan mengangkat pembahasan mengenai hukum meninggalkan shalat. Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca tulisan ini.
Shalat adalah Perkara yang Pertama Kali akan Dihisab
Shalat merupakan perkara yang
pertama kali akan dihisab dari seorang hamba sebelum amal yang lainnya.
Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda,
” إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلَحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسَرَ فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيْضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى : انَظَرُوْا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ؟ فَيُكْمَلُ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيْضَةِ ثُمَّ يَكُوْنُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ ” . وَفِي رِوَايَةٍ : ” ثُمَّ الزَّكَاةُ مِثْلُ ذَلِكَ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ حَسَبَ ذَلِكَ ” .“Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu.”
Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian
zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan
dihisab seperti itu pula.” (HR. Abu Daud. Hadits ini dikatakan shohih
oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Masyobih no. 1330)
Para Ulama Sepakat Bahwa Meninggalkan Shalat Termasuk Dosa Besar yang Lebih Besar dari Dosa Besar Lainnya
Seorang ulama besar, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, dalam kitabnya Ash Sholah wa Hukmu Tarikiha, hal. 7, mengatakan,
”Kaum muslimin tidaklah berselisih pendapat (artinya mereka sepakat) bahwa meninggalkan shalat wajib (shalat lima waktu) dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”
Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir (pembahasan dosa-dosa besar), hal. 25, Ibnu Hazm berkata,
“Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.”
Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, hal. 26-27, juga mengatakan,
6 Siksa di Dunia Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu :“Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).”
- Allah SWT mengurangi keberkatan umurnya.
- Allah SWT akan mempersulit rezekinya.
- Allah SWT akan menghilangkan tanda/cahaya shaleh dari raut wajahnya.
- Orang yang meninggalkan shalat tidak mempunyai tempat di dalam islam.
- Amal kebaikan yang pernah dilakukannya tidak mendapatkan pahala dari Allah SWT.
- Allah tidak akan mengabulkan doanya.
3 Siksa Orang yang Meninggalkan Shalat Fardhu Ketika Menghadapi Sakratul Maut :
- Orang yang meninggalkan shalat akan menghadapi sakratul maut dalam keadaan hina.
- Meninggal dalam keadaan yang sangat lapar.
- Meninggal dalam keadaan yang sangat haus.
- Allah SWT akan menyempitkan kuburannya sesempit sempitnya.
- Orang yang meninggalkan shalat kuburannya akan sangat gelap.
- Disiksa sampai hari kiamat tiba.
- Orang yang meninggalkan shalat di hari kiamat akan dibelenggu oleh malaikat.
- Allah SWT tidak akan memandangnya dengan kasih sayang.
- Allah SWT tidak akan mengampunkan dosa dosanya dan akan di azab sangat pedih di neraka.
- Shalat Subuh : satu kali meninggalkan akan dimasukkan ke dalam neraka selama 30 tahun yang sama dengan 60.000 tahun di dunia.
- Shalat Zuhur : satu kalo meninggalkan dosanya sama dengan membunuh 1.000 orang umat islam.
- Shalat Ashar : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan menutup/meruntuhkan ka’bah.
- Shalat Magrib : satu kali meninggalkan dosanya sama dengan berzina dengan orangtua.
- Shalat Isya : satu kali meninggalkan tidak akan di ridhoi Allah SWT tinggal di bumi atau di bawah langit serta makan dan minum dari nikmatnya.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini