Posted by Unknown on Sabtu, April 11, 2015 in Islami | No comments
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kebiasaan adalah segala sesuatu yang kita lakukan terus menerus sehingga
menghasilkan pola yang menyebabkan kita mengerjakan hal tersebut secara
otomatis bahkan tanpa berpikir. Kebiasaan ada yang baik dan ada juga
yang buruk, tergantung bagaimana mengatur kebiasaan tersebut. Kebiasaan
berhubungan dengan adab. Adab adalah etika dalam kehidupan sehari-hari,
dan adab sudah di atur dalam agama.Islam sudah mengatur bagaimana
seorang manusia itu harus beradab. Untuk menciptakan adab yang baik
dalam diri, diperlukan kebiasaan atau dengan cara terus menerus atau
berulang-ulang. Sehingga kita harus mengetahui bagaiman cara-cara
membentuk kebiasaan itu dan kebiasaan-kebiasaan apa yang perlu dibentuk.
“Dan demikianlah Kami menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa arab, dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman, agar mereka bertakwa atau (agar) Al-Qur’an itu menimbulkan pengajaran begi mereka “ (QS.Thaha: 113)
Mempelajari bagaimana suatu kebiasaan terbentuk, akan membuat kita mampu
dengan mudah membentuk suatu kebiasaan baru yang bagus dan
menghilangkan kebiasaan buruk kita. Selain itu mempelajari adab juga
akan memberikan wawasan dan pengetahuan kita tentang bagaimana adab
yang baik menurut agama itu sebenarnya. Serta adab-adab apa saja yang
harus dilakukan dan adab apa yang harus ditinggalkan.Bahkan bukan hanya
menjadi sebuah pengetahuan atau wawasan melainkan akan mudah
dipraktekkan atau diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
B.RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
· Bagaimana cara untuk membentuk kebiasaan itu?
· Adab apakah yang harus dimiliki seorang muslim?
· Adab apakah yang harus ditinggalkan oleh seorang muslim?
· Apa saja keuntungan memiliki kebiasaan atau adab yang baik?
C.TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
ü Mengetahui cara membentuk sebuah kebiasaan
ü Mengetahui adab baik yang harus dimiliki seorang muslim
ü Mengetahui adab buruk yang harus ditinggalkan oleh seorang muslim
ü Mengetahui keuntungan memiliki kebiasaan atau adab yang baik, sehingga memacu kita untuk mengamalkannya dengan baik pula
BAB II
PEMBAHASAN
Kebiasaan
adalah segala hal yang kita lakukan secara otomatis atau bahkan tanpa
berpikir. Kebiasaan ini bisa mencakup apa saja, mulai dari berfikir,
sikap mental, cara makan, berjalan, membaca bahkan berbahasa. Semua itu
muncul bahkan tanpa kita sadari, akibat dari pengulangan-pengulangan
yang tidak disadari pula. Proses terbentuknya kebiasaan pada manusia:
Pemikiran-Tujuan - Aksi -Kebiasaan –Kepribadian
Pemikiran adalah
pangkal dari terbentuknya kebiasaan, pemikiran yang berbeda akan
membentuk cara pandang yang berbeda. Seorang muslim akan selalu
menjadikan akhirat sebagai tujuannya karena cara pandang (aqidah) yang yakini bahwa dunia bukanlah akhir dari kehidupan melainkan hanya tempat singgah sementara.
“ Bagaimana jika (nanti) mereka Kami kumpulkan pada hari (kiamat ) yang tidak diragukan terjadinya dan
kepada setiap jiwa diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang
telah dikerjakannya dan mereka tidak dizalimi (dirugikan)?”( QS. Ali
Imran:25)
Perbedaan
cara pandang tentang dunia akan melahirkan perbedaan aktivitas. Bagi non
muslim, mereka hanya memperhatikan materi atau kekayaan saja. Jadi
apapun yang ia lakukan hanya untuk memenuhi kesenangan dalam mendapatkan
materi/kekayaan tersebut. Seorang muslim juga boleh menjadi kaya. Namun
ia tidak akan terjebak dalam menikmati kekayaan, melainkan akan lebih
fokus dengan bagaimana kekayaan itu akan mengantarkan dia kepada
tujuannya. Seperti mencari kekayaan untuk memberangkatkan orangtua pergi
haji atau untuk membantu jihad saudara kita di palestina, bisa juga
untuk membantu saudara kita sesama muslim yang kekurangan.
Untuk membentuk sebuah kebiasaan diperlukan yang namanya latihan dan pengulangan dalam
rentang waktu tertentu. Latihan perlu dilakukan agar kita membentuk
kebiasaan dengan cara yang benar, sedangkan pengulangan untuk
menyempurnakannya. Dalam melakukan pengulangan dibutuhkan waktu yang
tidak singkat, seperti nasihat Imam Syafi’i kepada siapa saja yang ingin
menguasai suatu ilmu:
“Wahai
saudaraku, kalian tidak akan dapat menguasai suatu ilmu kecuali dengan 6
syarat yang akan saya sampaikan: dengan kecerdasan, menuntutnya dengan
bersemangat, dengan kesugguhan, dengan memiliki bekal (investasi),
bersama pembimbing, serta waktu yang lama”
Jangan
tergesa-gesa dalam membentuk suatu kebiasaan karena semua itu
membutuhkan waktu. Mungkin pada awalnya akan terasa sulit, namun
lama-kelamaan hal itu akan menjadi lebih mudah.
Yang diperlukan hanyalah keinginan untuk mencoba dan mencoba. Jangan menyerah.
Kebiasaan akan membentuk kepribadian. Kepribadian seseorang dilihat dari
bagaimana dia beradab. Islam mengajarkan adab yang baik. Bahkan dalam
hal terkecil seperti makan dan tidur.
Dari Umar bin Salamah radhiallahu ‘anhu, ia berkata:
Rasulullah
shalallahu alaihi wasallam bersabda:” Sebutlah nama Allah (bacalah
basmallah), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah dari
makanan yang dekat dengan kamu” (Mutafaq’alaih)
Dari Hudzaifah radhiallahu’anhu,katanya:
“Apabila
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam hendak tidur di waktu malam,
beliau meletakkan tangannya di bawah pipinya lalu mengucap: Allahumma
bismika amutu wa ahya (Ya Allah dengan nama Mulah aku mati dan aku
hidup). Dan apabila beliau bangun, lalu beliau berdoa: Alhamdulillaahil
ahyaana ba’da ma amaatana wailaihin nusyuur (Segala puji bagi Allah yang
memberikan kehidupan kepada kami sesudah mematikan kami dan kepadaNya
tempat kembali)” (HR.Bukhari)
Hadits
diatas adalah sebagian kecil dari beribu-ribu hadits yang menjelaskan
tentang bagaiman cara beradab yang baik dalam islam. Dalam AlQuran juga
dijelaskan bagaimana beradab yang baik.
“Dan
orang-oarang yang beriman laki-laki dan perempuan, sebagian mereka
menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat makruf
dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat,
dan taat kepada Allah dan RasulNya. Mereka akan diberi rahmat oleh
Allah. Sungguh Allah Maha Perkasa Maha Bijaksana.”(QS.At-Taubah:71)
Inti dari
semua adab baik ada di dalam AlQuran. Dari jujur, amanah, memiliki sifat
malu, menolong sesama muslim, ikhlas dalam berbuat kebaikan dan
sebagainya.
Selain itu
terdapat pula adab –adab yang harus di tinggalkan. Seperti dusta,
mencuri, memfitnah dan adab- adab atau sifat buruk lainnya. Semua itu
juga sudah dijelaskan dalam AlQuran maupun hadits.
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)
sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si
penerima).”(Al Baqarah:264)
“Sesungguhnya
dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan
melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapt azab yang
pedih.” (QS.Asy Syuara:42)
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah kalian menawar barang dengan tujuan menipu orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ibnu Umar radhiallahu’anhuma bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:
“Janganlah
sekali-kali salah seorang kalian makan dan minum dengan tangan kiri,
sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kiri.”(HR.Muslim)
Hadits dan
ayat Al Quran diataspun barulah sebagian kecil dari beribu hadits
ataupun ayat Al Quran yang membahas tentang larangan beradab buruk.
Masih banyak adab buruk lain, seperti berzina, durhaka kepada kedua
orangtua, tidak bersuci dan lain sebagainya.
Keuntungan
dari memiliki adab yang baik adalah, tentu saja mendapatkan pahala dari
Allah ta’ala. Selain itu orang yang memiliki adab yang baik akan disukai
oleh orang-orang di sekitarnya. Karena setiap manusia tentulah menyukai
orang yang beradab baik dan sopan. Selain itu memiliki adab yang baik
berarti kita telah mengamalkan apa yang ada di dalam Al Quran dan Sunnah
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Semoga kita menjadi
pengikutnya yang setia dan mendapatkan syafaatnya di hari kimat nanti.
Amin
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kebiasaan
bisa diperoleh dengan pemikiran, tujuan, dan aksi yang nyata. Sehingga
lama-kelamaan akan membentuk sebuah kebiasaan dan menjadi sebuah
kepribadian. Adab baik banyak terdapat di dalam AlQuran dan Hadits,
begitu pula dengan adab buruk. Untuk mengetahuinya bacalah, pahami dan
biasakan untuk mengamalkan adab baik yang diberitahukan dalam AlQuran
dan hadits. Serta biasakan untuk meninggalkan adab buruk yang
dijelaskan didalamnya. Memiliki adab baik membuat kita mendapat banyak
keuntungan. Mendapat pahala dari Allah ta’ala, disenangi banyak orang
dan mendekatkan diri kita kepada Nya.
B.SARAN
Demikian
tugas makalah ini dibuat. Semoga bisa bermanfaat dan tulisan ini bisa
menyadarkan kita akan pentingnya membentuk kebiasaan dan beradab dengan
baik. Besar harapan agar tulisan ini bisa dipahami sebagimana mestinya.
Mohon kritik dan saran dari ustadz agar tulisan selanjutnya menjadi
lebih baik. Mohon maaf atas segala kesalahan yang terdapat dalam makalah
ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini