Posted by Unknown on Sabtu, April 11, 2015 in Islami | No comments
Dilahirkan sebagai seorang wanita adalah anugerah yang sangat indah dari
Allah Ta’ala. Sebuah anugerah yang tidak dimiliki oleh seorang
pria.Terlebih anugerah itu bertambah menjadi muslimah yang mukminah
yaitu wanita muslimah yang beriman kepada Allah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita yang shalihah.” (HR. Muslim)
Menjadi wanita muslimah yang beriman kepada Allah tentu tidak
mudah,karena banyak sekali godaan-godan dalam mencapainya. Dikarenakan
balasan yang Allah janjikan pun tidak terbandingkan dan semua wanita pun
menginginkannya. Godaan-godaan untuk menjadi wanita shalihah sering
kali datang dan menggebu-gebu saat kita menginjak usia remaja,di mana
masa puberitas seorang wanita ada di masa ini. Bukan hal yang mudah pula
bagi remaja muslim dalam melewati masa ini, namun sungguh sangat indah
bagi para remaja yang bisa dikatakan lulus dalam melewati masa pubertas
yang penuh godaan ini.
Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah “rasa
ketertarikan terhadap lawan jenis”. Memang, rasa tertarik terhadap lawan
jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita
tidak bisa memenej perasaan tersebut,maka akan menjadi mala petaka yang
amat besar,baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang yang kita sukai.
Sudah Allah tunjukkan dalam sebuah hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا
الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا
الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى
وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
”Zina
kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar.
Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba
(menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan
menginginkan dan berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan
membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (HR. Muslim)
Sebagai wanita muslimah kita harus yakin bahwa kehormatan kita harus
dijaga dan dirawat, terlebih ketika berkomunikasi atau bergaul dengan
lawan jenis agar tidak ada mudhorot (bahaya) atau bahkan fitnah. Di bawah ini akan kami ungkapkan adab-adab bergaul dengan lawan jenis. Di antaranya:
Pertama: Dilarang untuk berkholwat (berdua-duan)
TTM, teman tapi mesra, kemana-mana bareng, ke kantin bareng, berangkat
sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini merupakan gambaran remaja
umumnya saat ini,di mana batas-batas pergaulan di sekolah umum sudah
sangat tidak wajar dan melanggar prinsip Islam. Namun tidak mengapa kita
sekolah di sekolah umum jika tetap bisa menjaga adb-adab bergaul dengan
lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduaan dengan seorang
perempuan maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkhutbah di hadapan manusia di Jabiyah
(suatu perkampungan di Damaskus), lalu ia membawakan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ يَخْلُوَنَّ أَحَدُكُمْ بِامْرَأَةٍ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ ثَالِثُهُمَا
“Janganlah
salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang wanita (yang
bukan mahramnya) karena setan adalah orang ketiganya, maka barangsiap
yang bangga dengan kebaikannya dan sedih dengan keburukannya maka dia
adalah seorang yang mukmin." (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)
Daripada setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan?
Ngaji,membaca Al Quran dan memahami artinya serta menuntut ilmu agama
InsyaAllah malaikatlah yang akan mendampingi kita.Tentu sebagai wanita
yang cerdas, kita akan lebih memilih untuk didampingi oleh malaikat.
Kedua: Menundukkan pandangan
Pandangan laki-laki terhadap perempuan atau sebaliknya adalah termasuk
panah-panah setan. Kalau cuma sekilas saja atau spontanitas atau tidak
sengaja maka tidak menjadi masalah pandangan mata tersebut, pandangan
pertama yang tidak sengaja diperbolehkan namun selanjutnya adalah
haram.Ketika melihat lawan jenis,maka cepatlah kita tundukkan pandangan
itu, sebelum iblis memasuki atau mempengaruhi pikiran dan hati kita.
Segera mohon pertolongan kepada Allah agar kita tidak mengulangi
pandangan itu.
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata,
سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ نَظَرِ الْفُجَاءَةِ فَأَمَرَنِى أَنْ أَصْرِفَ بَصَرِى.
"Aku
bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengenai
pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau memerintahkanku supaya
memalingkan pandanganku." (HR. Muslim)
Ketiga: Jaga aurat terhadap lawan jenis
Jagalah aurat kita dari pandangan laki-laki yang bukan mahramnya.
Maksudnya mahram di sini adalah laki-laki yang haram untuk menikahi
kita. Yang tidak termasuk mahram seperti teman sekolah, teman bermain,
teman pena bahkan teman dekat pun kalau dia bukan mahram kita, maka kita
wajib menutup aurat kita dengan sempurna. Maksud sempurna di sini yaitu
kita menggunakan jilbab yang menjulur ke seluruh tubuh kita dan
menutupi dada. Kain yang dimaksud pun adalah kain yang disyariatkan,
misal kainnya tidak boleh tipis, tidak boleh sempit, dan tidak membentuk
lekuk tubuh kita. Adapun yang bukan termasuk aurat dari seorang wanita
adalah kedua telapak tangan dan muka atau wajah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتِ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
"Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan memperindahnya di mata laki-laki." (HR. Tirmidzi, shahih)
Keempat: Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria)
Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di
satu tempat tanpa ada hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain
pembatas masing-masing wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan
jenis dengan sangat mudah dan sesuka hatinya. Tentu kita sebagai wanita
muslimah tidak mau dijadikan obyek pandangan oleh banyak laki-laki
bukan? Oleh karena itu kita harus menundukkan pandangan,demikian pun
yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untuk menundukkan
pandangannya terhadap wanita yang bukan mahramnya, karena ini adalah
perintah Allah dalam Al Qur’an dan akan menjadi berdosa bila kita tidak
mentaatinya.
Kelima: Menjaga kemaluan
Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah,karena dewasa ini banyak
sekali remaja yamng terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagai
muslim kita wajib tahu bagaimana caranya menjaga kemaluan. Caranya
antara lain dengan tidak melihat gambar-gambar yang senonoh atau
membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu sering membaca atau menonton
kisah-kisah percintaan, tidak terlalu sering berbicara atau
berkomunikasi dengan lawan jenis, baik bicara langsung (tatap muka)
ataupun melalui telepon, SMS, chatting, YM dan media komunikasi lainnya.
Sudah selayaknya sebagai seorang muslim-muslimah baik remaja atau
dewasa, kita mempunyai niat yang sungguh-sungguh untuk mematuhi
adab-adab bergaul dengan lawan jenis tersebut. Semoga Allah memudahkan
usaha kita. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini