Posted by Unknown on Rabu, April 15, 2015 in Islami | No comments
Ummu Shahba Mu’adzah binti Abdullah Al Adawiyah
Saat tiba waktu siang, dia berkata, “Inilah hari dimana aku akan mati.”Karena itu dia tidak tidur hingga sore hari. Saat malam datang ia berucap,“Inilah malam dimana aku akan mati.” Karena iitu dia mengisinya dengan shalat semalam suntuk. Jika tertidur, dia bangun dan berputar mengelilingi rumahnya sambil berucap: “Wahai jiwa! Sesungguhnya tidur panjang ada di hadapanmu. Jika kau mendahulukannya, tentu akan bertambah panjang tidurmu di kubur dalam suka maupun duka.” Dia juga mengatakan “Aku heran dengan mata yang tidur, padahal ia tahu kelak akan tidur panjang dalam gelapnya kubur.”
Saat tiba waktu siang, dia berkata, “Inilah hari dimana aku akan mati.”Karena itu dia tidak tidur hingga sore hari. Saat malam datang ia berucap,“Inilah malam dimana aku akan mati.” Karena iitu dia mengisinya dengan shalat semalam suntuk. Jika tertidur, dia bangun dan berputar mengelilingi rumahnya sambil berucap: “Wahai jiwa! Sesungguhnya tidur panjang ada di hadapanmu. Jika kau mendahulukannya, tentu akan bertambah panjang tidurmu di kubur dalam suka maupun duka.” Dia juga mengatakan “Aku heran dengan mata yang tidur, padahal ia tahu kelak akan tidur panjang dalam gelapnya kubur.”
Hafsah binti Sirin
Di kala malam hari, dia selalu menyalakan lampu kemudian shalat di
mushallanya. Ketika lampunya mati, dia terangi lampu rumahnya hingga
pagi. Dia menetap di mushallanya selama 30 tahun, tidak pernah keluar
selain untuk memenuhi hajatnya atau untuk sedikit tidur siang.
Ummu Darda binti Huyai
Yunus bin Maisarah menuturkan, “Sebuah
rombongan para wanita ahli ibadah mendatangi Ummu Darda, mereka shalat
semalaman hingga telapak kaki mereka bengkak karena lamanya.”
Rabi’ah al Adawiyyah
Pembantunya menceritakan, sepanjang malam dia mengerjakan shalat,
kemudian pada saat terbit fajar dia tertidur sesaat di mushallanya
hingga fajar hilang. Saat bangun dari tidurnya, dengan nada terkejut dia
melompat sembari berucap, “Wahai
jiwa, berapa lama engkau terlelap tidur dan berapa lama kau sanggup
terjaga untuk beribadah, padahal sebentar lagi kau akan tidur dan tidak
terbangun kecuali oleh dasyatnya teriakan hari kiamat.”
Muniqah binti Abi Thariq
Dia tinggal di Bahrain. Setiap kali datang waktu malam, dia selalu mengatakan, “Bagus… bagus
diriku. Telah datang kebahagiaan orang mukmin.” Dia lalu beranjak ke
mihrabnya, dan berdiri shalat seperti batang pohon hingga subuh.
Dari Ummu Ammar binti Mulaik Al-Bahrani, dia berkata: “Suatu malam aku menginap di rumah Muniqah binti Abi Thariq. Tiada henti-hentinya dai sambil menangis mengulang-ulangi ayat “Bagaimanakah
kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada
kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang
berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sesungguhnya ia telah diberi
petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS Ali Imran [3] :101)”
disalin dari kitab “Syarah Kumpulan Hadist Shahih tentang Wanita”
oleh Isham bin Muhammad as-Syarif
oleh Isham bin Muhammad as-Syarif
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini