Posted by Unknown on Sabtu, April 18, 2015 in Islami | No comments
Puasa Arafah adalah puasa yang jatuh pada tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa
Arafah dinamakan demikian karena saat itu jamaah haji sedang wukuf di
terik matahari di padang Arafah. Puasa Arafah ini dianjurkan bagi mereka
yang tidak berhaji. Sedangkan yang berhaji tidak disyariatkan puasa
ini.
Mengenai hari Arofah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ
النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ
الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
“Di
antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah
hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan
mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan
oleh mereka?” (HR. Muslim)
Ibnu Rajab Al Hamb`li mengatakan, “Hari Arofah adalah hari pembebasan
dari api neraka. Pada hari itu, Allah akan membebaskan siapa saja yang
sedang wukuf di Arofah dan penduduk negeri kaum muslimin yang tidak
melaksanakan wukuf. Oleh karena itu, hari setelah hari Arofah –yaitu
hari Idul Adha- adalah hari ‘ied bagi kaum muslimin di seluruh dunia.
Baik yang melaksanakan haji dan yang tidak melaksanakannya sama-sama
akan mendapatkan pembebasan dari api neraka dan ampunan pada hari
Arofah.” (Lathoif Al Ma’arif, 482)
Mengenai keutamaan puasa Arafah disebutkan dalam hadits Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ
السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ
عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى
قَبْلَهُ
“Puasa
Arofah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan
datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang
lalu.” (HR. Muslim).
Ini menunjukkan bahwa puasa Arafah adalah di antara jalan untuk
mendapatkan pengampunan di hari Arafah. Hanya sehari puasa, bisa
mendapatkan pengampunan dosa untuk dua tahun. Luar biasa fadhilahnya ...
Hari Arafah pun merupakan waktu mustajabnya do’a sebagaimana disebutkan dalam hadits,
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا
وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ
قَدِيرٌ
“Sebaik-baik
do’a adalah do’a pada hari Arofah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan,
begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha
illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala
kulli sya-in qodiir (Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Miliki-Nya segala kerajaan,
segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu)”.” (HR. Tirmidzi, hasan)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini