Posted by Unknown on Kamis, April 16, 2015 in Islami | No comments
Hukum Meratakan Gigi
ما حكم تركيب تقويم للأسنان إذا كان الفك السفلي صغير و الأسنان فيه متراكبة ومعوجة ، وكذلك الفك العلوي الأسنان فيه بارزه للأمام،
Apa hukum memakai kawat untuk meratakan gigi? Rahang bawah terlalu kecil
sehingga gigi-gigi bertumpuk dan tidak rata. Demikian pula rahang atas
sehingga gigi maju ke depan.
مع العلم أنَّ تركيب التقويم يحتاج إلى خلع بعض الأسنان لتوفير مساحة
إضافية ، وبعد فك التقويم يحتاج إلى تنعيم السن لإزالة أثر المادة المثبتة
للحديد ؟.
Perlu diketahui bahwa untuk meratakan gigi perlu ada sebagian gigi yang
dicabut untuk memberikan ruang yang cukup bagi gigi yang hendak
diratakan. Setelah kawat gigi dilepas gigi perlu di-fresh-kan untuk
menghilangkan bekas dari benda penyangga kawat gigi yang terbuat dari
besi.
الحمد لله
سئل الشيخ صالح الفوزان عن تقويم الأسنان فقال : إذا احتيج إلى هذا كأن يكون في الأسنان تشويه واحتيج إلى إصلاحها فهذا لا بأس به ،
سئل الشيخ صالح الفوزان عن تقويم الأسنان فقال : إذا احتيج إلى هذا كأن يكون في الأسنان تشويه واحتيج إلى إصلاحها فهذا لا بأس به ،
Syeikh Shalih al Fauzan pernah ditanya tentang hukum meratakan gigi.
Jawaban beliau, “Jika ada kebutuhan untuk meratakan gigi semisal susunan
gigi nampak jelek sehingga perlu diratakan maka hukumnya tidak mengapa
(baca:mubah).
أما إذا لم يُحتج إلى هذا فهو لا يجوز ، بل جاء النهي عن وشر الأسنان
وتفليجها للحسن وجاء الوعيد على ذلك لأن هذا من العبث ومن تغيير خلق الله .
Namun jika tidak ada kebutuhan untuk mengotak-atik gigi maka
mengotak-atik gigi hukumnya tidak boleh. Bahkan terdapat larangan
meruncingkan dan mengikir gigi agar nampak indah. Terdapat ancaman keras
atas tindakan ini karena hal ini adalah suatu yang sia-sia dan termasuk
mengubah ciptaan Allah.
أما إذا كان هذا لعلاج مثلاً أو لإزالة تشويه أو لحاجة لذلك كأن لا يتمكن
الإنسان من الأكل إلا بإصلاح الأسنان وتعديلها فلا بأس بذلك .
Jadi mengotak-atik gigi dengan tujuan pengobatan, menghilangkan
penampilan gigi yang jelek atau ada kebutuhan yang lain semisal seorang
itu tidak bisa makan dengan baik kecuali jika susunan gigi diperbaiki
dan ditata ulang maka hal tersebut hukumnya tidak mengapa.
أما إزالة الأسنان الزائدة فقال الشيخ ابن جبرين : لا بأس بخلع السن الزائد
لأنه يشوه المنظر ويضيق منه الإنسان … ، ولا يجوز التفليج ولا الوشر للنهي
عنه .
Tentang menghilangkan gigi yang ‘berlebih’ Syeikh Ibnu Jibrin
mengatakan, “Tidaklah mengapa mencopot gigi yang ‘berlebih’ karena
keberadaan gigi tersebut merusak penampilan sehingga orang yang
mengalami tidak merasa PD. Namun tidak diperbolehkan mengikir dan
meruncingkan gigi karena hal tersebut terlarang”.
انظر كتاب فتاوى المرأة المسلمة ج/1 ص/477 .
Baca buku Fatawa al Mar’ah al Muslimah jilid 1 hal 477.
Sumber:http://islamqa.com/ar/ref/21255/%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%85Catatan:
Baca buku Fatawa al Mar’ah al Muslimah jilid 1 hal 477.
Sumber:http://islamqa.com/ar/ref/21255/%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D9%85Catatan:
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa agama kita adalah agama yang sangat
mementingkan penampilan yang indah dan rapi. Oleh karena itu diantara
sebab dibolehkannya meratakan gigi adalah menghilangkan tasywih atau
penampilan yang buruk dan tidak sedap dipandang mata.
Dari sini kita bisa membuatkan kesimpulan bahwa kita diperintahkan untuk menghilangkan semua bentuk tasywih.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini