Posted by Unknown on Rabu, April 15, 2015 in Islami | No comments
Ketauladanan ummu Sulaim RA, ibunda dari Anas bin Malik RA pelayan Nabi
Muhammad SAW sangat terkenal dalam sejarah Islam. Saat ia dilamar oleh
Abu Thalhah, seorang hartawan musyrik di Madinah, dengan mahar emas dan
perak, Ummu Sulaim menolak.
Ummu Sulaim justru menginginkan mahar yang jauh lebih berharga daripada
emas dan perak. Itulah keislaman Abu Thalhah. Abu Thalhah pun masuk
Islam dan keislamannya sangat baik. Ia adalah seorang jagoan panah yang
sangat berani dalam barisan jihad kaum muslimin Madinah. Dari pernikahan
itu lahir seorang anak yang menjadi permata kehidupan rumah tangga
mereka.
Suatu ketika Abu Thalhah mengadakan perjalanan dagang. Saat itu anak
kesayangannya sakit keras dan kemudian meninggal. Ummu Sulaim mengurus
semuanya dari memandikan, mengafanai, menyolatkan hingga menguburkannya.
Ia bersabar dan menyembunyikan berita kematian anak kesayanganya dari
suaminya.
Ketika Abu Thalhah kembali ke rumah, Ummu Sulaim menyambutnya dengan
hangat. Ia menyediakan jamuan makan yang lezat dan malamnya ia
memberikan kehangatan yang memuaskan suaminya. Keesokan harinya, barulah
ia memberitahukan berita tentang meninggalnya anak kesayangan mereka.
Kontan saja Abu Thalhah marah dan segera pergi menemui Rasulullah SAW.
Ia tumpahkan kekecewaan dan kesedihannya kepada beliau SAW. Mendengar
ceritanya, Rasulullah SAW mendoakan agar keduanya dikaruniai anak yang
shalih. Beliau bersabda,
وَالَّذِي بَعَثَنِي بِالْحَقِّ لَقَدْ قَذَفَ اللَّهُ - تَبَارَكَ وَتَعَالَى - فِي رَحِمِهَا ذَكَرًا؛ لِصَبْرِهَا عَلَى وَلَدِهَا
"Demi
Allah Yang telah mengutusku dengan kebenaran, Allah SWT telah
menanamkan benih anak laki-laki dalam rahimnya, berkat kesabarannya atas
meninggalnya anaknya."
Doa Nabi SAW dikabulkan Allah SWT dan berita yang beliau kabarkan
sungguh benar. Sembilan bulan setelah itu, Ummu Sulaim melahirkan
seorang bayi laki-laki yang mungil. Rasulullah SAW bersabda, "Wahai
Anas, temuilah ibumu dan katakan kepadanya, "Jika engkau telah
memutuskan tali pusar bayimu, janganlah engkau berikan kepadanya sesuatu
pun, sampai engkau mengirimkannya kepadaku!"
Bayi itu akhirnya dibawa oleh Anas bin Malik kepada Rasulullah SAW.
Beliau SAW mengolesi langit-langit mulut bayi itu dengan kunyahan kurma
‘Ajwah, kurma Madinah yang lembut. Bayi laki-laki itu menggerak-gerakkan
lidah dan bibirnya. "Orang Anshar memang suka kurma,"seloroh Rasulullah SAW.
Beliau SAW kemudian bersabda, "Wahai Anas, bawalah bayi ini kepada ibumu dan katakan kepadanya:
بَارَكَ اللَّهُ لَكِ فِيهِ وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا
"Semoga Allah memberkahimu pada bayi ini dan semoga Allah menjadikannya sebagai anak yang berbakti dan bertakwa."
(HR.
Al-Bazzar 13/495 no. 7310 dengan sanad shahih. Al-Hafizh Nuruddin
Al-Haitsami dalam Majma' az-Zawaid wa Mamba'ul Fawaid, 9/261 berkata:
Diriwayatkan oleh Al-Bazzar, para perawinya adalah para perawi kitab
ash-Shahih selain Ahmad bin Manshur ar-Ramadi, dan ia adalah perawi yang
tsiqah).
Inilah doa untuk orang yang dikaruniai kelahiran bayi. Bila yang
didoakan adalah seorang bapak, maka lafal doa disesuaikan dengan kata
ganti laki-laki sehingga berbunyi,
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهِ وَجَعَلَهُ بَرًّا تَقِيًّا
"Semoga Allah memberkahimu pada bayi ini dan semoga Allah menjadikannya sebagai anak yang berbakti dan bertakwa."
Dan jika bayi yang lahir adalah perempuan, maka lafal doa disesuaikan dengan kata ganti perempuan sehingga berbunyi,
بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِيهَا وَجَعَلَهَا بَرَّةًً تَقِيَّةً
"Semoga Allah memberkahimu pada bayi ini dan semoga Allah menjadikannya sebagai anak yang berbakti dan bertakwa."
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini