Posted by Unknown on Senin, April 13, 2015 in Islami | No comments
Di antara bencana yang banyak menimpa kaum muslimin pada
zaman sekarang ini adalah merajalelanya kemaksiatan dan dosa, serta
menyebarnya kemungkaran dengan berbagai tingkatannya. Tidak sedikit di
antara mereka yang bahkan menganggap remeh dan ringan urusan dosa.
Padahal kemaksiatan tersebut sangat berbahaya, baik bagi individu maupun
masyarakat.
Bahayanya sangatlah banyak. Jika kita mau merenungkan bahaya dan dampak buruk dari kemaksiatan tersebut niscaya kita akan berusaha sekuat tenaga untuk menjauhi kemaksiatan itu.
Ibnul Qoyyim berkata, “Kemaksiatan ini memiliki bahaya yang sangat besar
bagi hati. Sama seperti bahaya racun terhadap tubuh dalam tingkat
bahaya yang berbeda-beda, dan tidakkah di dunia ini muncul suatu
kejahatan dan penyakit kecuali disebabkan oleh kemaksiatan dan
dosa-dosa. Sebab apakah yang mengeluarkan bapak manusia dari surga. tempat kelezatan, kenikmatan, kemegahan, dan kesenangan menuju alam yang penuh penyakit, kesedihan dan musibah.
Apakah yang mengeluarkan Iblis dari
alam langit, diusir dan dilaknat. Rahmat berubah menjadi laknat serta
keimanan berubah menjadi kekafiran? Lalu sebab apakah yang
menenggelamkan seluruh penghuni bumi sehingga air melampaui puncak
gunung-gunung? Dan sebab apakah yang menjadikan angin menguasai kaum ‘Ad
sehingga mereka bergelimpangan mati di permukaan bumi. Sehingga mereka
seperti pohon-pohon kurma yang tumbang?
Sebab
apakah yang menyebabkan terjadinya siksa yang menyebabkan hati-hati
mereka terputus dari tenggorokan-tenggorokan mereka, sehingga hati dan
tenggorokan mereka berserakan dan mereka tewas? Sebab apakah yang
menyebabkan Fir’aun tenggelam bersama kaumnya, lalu ruh-ruh mereka
kembali berpindah ke neraka jahanam?
Tubuh mereka tenggelam sementara ruh-ruh mereka terbakar. Sebab apakah
yang mengubur Qarun dan rumahnya beserta seluruh hartanya? Sungguh
semuanya disebabkan oleh kemaksiatan dan dosa-dosa”
Satu kemaksiatan menjadi sebab kekalahan para shahabat dalam perang
Uhud, yaitu pada saat Nabi, memerintahkan mereka agar tidak turun dari
gunung, namun mereka tidak mentaati perintah beliau. Akhirnya 70 sahabat terbunuh pada perang itu, sebagaimana disebutkan di dalam siroh, (lihat siroh Ibnu Hisatn atau ar-Rohiq al-Makhtum)
Bahkan terkadang seseorang menganggap enteng kata-kata yang keluar dari
mulutnya tanpa berpikir tentangnya, sehingga menjadi sebab dirinya
terjerumus ke dalam neraka.
Diriwayatkan dari Abu Huroiroh bahwa Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya
seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang tidak jelas baginya,
namun dia terperosok karenanya ke dalam jurang neraka, bahkan lebih
dalam dari jarak antara Timur dan Barat.” (HR. al-Bukhori dan Muslim)
Satu kemaksiatan telah mengeluarkan Adam as dari Surga. Seorang penyair berkata:
“Engkau menambah dosa dengan dosa. lalu dirimu mengharap tingkatan-tingkatan surga dan kemenangan seorang ahli ibadah?
Apakah kau lupa Robb-mu saat Dia mengeluarkan Adam dari surga menuju dunia hanya disebabkah karena satu dosa.”
“Engkau menambah dosa dengan dosa. lalu dirimu mengharap tingkatan-tingkatan surga dan kemenangan seorang ahli ibadah?
Apakah kau lupa Robb-mu saat Dia mengeluarkan Adam dari surga menuju dunia hanya disebabkah karena satu dosa.”
Kita sering mendengar banyak orang yang mengeluh akan kerasnya hati.
hilangnya keberkahan, godaan setan dan sibuk dengan dunia (sehingga
lalai tuntunan agama). Mereka lupa dengan firman Allah swt:
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira. bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zholim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata-mata mereka terbelalak (hari kiamat).” (QS. Ibrahim [14]: 42)
“Dan janganlah sekali-kali kamu mengira. bahwa Allah lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zholim. Sesungguhnya Allah memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu itu mata-mata mereka terbelalak (hari kiamat).” (QS. Ibrahim [14]: 42)
Berkata Maimun bin Harun tentang ayat ini : “Ini adalah pelipur lara
bagi orang yang dizholimi dan ancaman bagi orang yang zholim”.
Tentang firman Allah, “Dan apa
saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendlri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy-Syuuraa [42]: 30)
Ibrohim bin Adham berkata. “Kita adalah keturunan penduduk surga, akan
tetapi Iblis telah mengeluarkan kita dari surga dengan kemaksiatan. Maka
sudah selayaknya bagi orang yang berbuat dosa agar tidak tentram dengan
kehidupannya sampai ia kembali ke tanah airnya (surga).”
Kalau demikian halnya, maka ini tidak lain kecuaii pengaruh buruk dari maksiatan. Allah berfirman:
“Apakah orang-orang yang terbuai
kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang sholeh, yaitu sama
anfara kehidupan dan kematian mereka? Amat buruklah apa yang mereka
sangka itu” (QS. al-Jatsiyah [45]: 21)
Berkata Ibnui Qayyim, “Dosa-dosa ibarat luka-luka, dan bisa jadi sebuah luka menyebabkan kematian.”
Maksiat sangat berpengaruh buruk bagi hati dan badan, di dunia rnaupun akhirat. Di antaranya adalah:
- Terhindar dari ilmu, karena ilmu adalah cahaya yang Allah berikan pada hati, sedangkan maksiat mematikannya.
- Kerisauan yang dirasakan orang yang bermaksiat dalam hatinya antara dirinya dengan Allah sehingga tidak didapati rasa ketenangan sama sekali.
- Kerisauan yang ia rasakan antara dirinya dengan manusia. Terutama orang-orarig yang baik dan istiqomah.
- Urusannya menjadi rumit, apa yang akan ia lakukan seakan tertutup atau sulit baginya.
- Kegelapan yang ia dapatkan dalam hatinya. Sehingga hati dan badannya menjadi lemah serta ia diharamkan (tercegah) dari ketaatan.
- Kemaksiatan mengurangi umur dan menghilangkan keberkahannya untuk selamanya, Na’udzubillah.
- Kemaksiatan menimbulkan maksiat lainnya, sehingga seorang hamba sulit untuk meninggalkannya.
- Dampak negatif paling samar yang akan menimpanya adalah kemaksiatan akan melemahkan keinginannya, sehingga maksiat menjadi kuat dan taubat menjadi lemah.
- Hati menganggap kemaksiatan sebagai hal biasa bahkan bisa jadi ia merasa bangga dengan kemaksiatan tersebut. maka ia pun sulit melepaskan diri darinya.
- Maksiat dapat mematikan rasa ghiroh dalam hati dan menghilangkan rasa malu, padahal ialah yang menjadikan hati menjadi hidup.
- Pelaku maksiat akan termasuk ke dalam mereka yang dilaknat oleh Rasulullah. Na’udzubillah.
- Pelaku maksiat terhindar dari doa Rasulullah dan doa para malaikat mulia yang berdoa bagi orang-orang yang beriman.
- Menyebabkan Allah melupakan hamba tersebut. dan inilah suatu kebinasaan.
- Apabila dosa sudah menumpuk, maka hati akan di stempel menjadi orang yang lalai. “Sekali-kali tidak (demikian). sebenarnya apa yang selalu mereka kerjakan itu (dosa-dosa) telah menutup hati mereka.” (QS al-Muthaffifin [83]: 14)
- Termasuk dari hukuman bagi pelaku maksiat, apa yang Allah timpakan berupa rasa takut dalam hatinya. karena ketaatan adalah benteng-Nya yang kokoh.
- Seorang hamba yang terbiasa melakukan maksiat bisa tidak mendapatkan taufik (petunjuk) Allah dalam saat-saat yang sulit dan berat, terutama ketika sakarotul maut, sehingga ia mengakhiri hidupnya dengan kuburukan (su’ul khotimah).
Demikianlah beberapa keburukan maksiat. Semoga Allah membantu kita untuk
menjauhi seluruh kemaksiatan, menganugerahkan kepada kita kemanisan
iman dan menetapkan bagi kita hidayah hingga saat kepergian.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini