Posted by Unknown on Sabtu, April 11, 2015 in Islami | No comments
Sedih, marah, dan dendam adalah tiga dari sejumlah tindakan yang
menyebabkan dada ini terasa sempit. Tetapi, hal-hal tersebut selalu
menghiasi hidup manusia. Kadang-kadang ada di dalam diri dalam jangka
waktu yang panjang dan kadang-kadang hanya dalam tempo yang pendek saja.
Yang pasti saat sifat-sifat tersebut bersarang, dada akan terasa sesak,
hati pun kehilangan vitalitasnya dan menjadi lemah. Kondisi yang lemah
itu membuat syetan-syetan mudah menguasai hati manusia.
Orang yang beriman tentu tidak akan membiarkan hatinya terjangkiti
hal-hal yang menyesakkan dadanya. Maka ia akan melindungi diri dari
tindakan tersebut dan mengobati penyakit yang sudah terlanjur. Adapun
obat mujarab untuk itu bukanlah obat yang bersifat fisik-kimiawi.
Berikut inilah amal-amal yang, bi-idznillah, insya Allah—akan bisa
menghilangkan virus sesak dada menjadi dada yang lapang.
Pertama; Mengesakan Allah
Ibnul Qayyim mengatakan, “Kecintaan kepada Allah, ma’rifat kepadaNya
serta mengingatNya secara terus-menerus, tenang dan tenteram kepadaNya,
mengesakanNya dalam kecintaan, rasa takut, pengharapan, tawakkal dan
mu’amalah, dimana Dia sajalah yang menguasai harapan, keinginan dan
tekad hamba, adalah sorga dunia, kenikmatan yang tak ada bandingnya.
Itulah penyejuk mata sang pecinta, dan kehidupan orang-orang yang arif.
Beliau juga mengatakan, “Sesuai dengan kesempurnaan (tauhid)nya,
kekuatannya, dan peningkatannya, maka akan terwujudlah kelapangan dada
orang yang bersangkutan [Zaadul Ma’ad]
Kedua; Prasangka baik kepada Allah
Persangkaan baik kepada Allah, diwujudkan dalam bentuk merasakan dan
menyadari bahwa Allah adalah dzat yang menghilangkan kesedihan dan duka.
Sesungguhnya, apabila seorang hamba berprasangka baik kepada Rabbnya,
Allah akan membukakan baginya pintu berkahNya dari arah yang tak
disangka-sangka. Maka, marilah senantiasa berprasangka baik kepada
Allah, semoga kelak kita bisa melihat hal-hal yang membahagiakan datang
dari Allah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ : «قَالَ اللهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِيْ بِي، إِنْ
ظَنَّ خَيْرًا فَلَهُ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ» [أخرجه الإمام أحمد
وابن حبان].
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata; Rasulullah saw bersabda; Allah swt
berfirman; Aku mengikuti persangkaan hambaKu kepadaKu. Jika ia bersangka
baik maka baginya (kebaikan) dan jika ia bersangka buruk maka baginya
(keburukan) [HR Imam Ahmad dan Ibnu Hibban]
Ketiga; Ilmu Syar’i
Ilmu syar’i akan melapangkan dan melonggarkan dada sedangkan kebodohan
akan melahirkan kesempitan, sesak dada dan rasa terkucil. Setiap kali
ilmu seseorang bertambah banyak dan bertambah luas, maka hatinya akan
terasa semakin lapang dan longgar. Ibnul Qayyim mengatakan; Ilmu Syar’i
akan melapangkan dan melonggarkan dada sehingga terasa lebih luas dari
dunia. Sedangkan kebodohan akan menyesakkan dada, menyempitkan dan
mengungkungnya. Maka setiap kali ilmu seorang hamba bertambah maka
hatinya akan terasa lebih lapang dan luas. Tetapi ini tidak akan berlaku
untuk semua ilmu, melainkan khusus bagi ilmu yang diwarisi dari
Rasulullah saw. Itulah ilmu yang bermanfaat, sehingga pemiliknya menjadi
orang yang hatinya paling lapang dan longgar, paling baik akhlaknya,
hidupnya paling baik”
Keempat; Dzikir kepada Allah dan banyak berdo’a
Wahai orang yang dadanya terasa sesak, dan urusannya ruwet, angkatlah
telapak tanganmu seraya memohon kepada Tuhanmu. Tumpahkanlah keluhanmu
dan kesedihanmu kepadaNya. Cucurkanlah air matamu di hadapanNya. Dan
ketahuilah, semoga Allah memeliharamu, bahwa Allah lebih mengasihimu
daripada ibumu dan ayahmu, daripada isteri dan anak-anakmu.
Di antara dzikir-dzikir yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam mengatasi kesesakan dada itu adalah;
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
رُبُّ الّعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبِّ
السَّمَاوَاتِ وَرَبِّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ [رواه
البخاري ومسلم].
Tiada ilah selain Allah yang Maha agung dan Maha Pemurah, Tiada ilah
selain Allah, Rabb Asry yang agung, tidak ada ilah melainkan Allah Rabb
langit dan Rabb bumi, serta Rabb arsy yang mulia [HR al-Bukhari dam
Muslim]
اللهم رحمتك أرجو فلا تكلني إلى نفسي طرفة عين وأصلح لي شأني كله لا إله إلا أنت [أخرجه أبو داود وابن حبان].
Dari Abu Bakrah ra, (ia berkata) bahwasannya; Rasulullah saw bersabda;
Do’a orang yang kesusahan adalah, “Ya Allah RahmatMu aku harapkan, maka
janganlah Kau bebankan aku kepada diriku meskipun hanya sekejap mata,
dan perbaikilah bagiku seluruh keadaanku; tiada ilah melainkan engkau”
[HR Abu Dawud dan Ibnu Majah]
Dan masih banyak lagi dzikir-dzikir yang dicontohkan dalam hal ini.
Kelima: bersegera meninggalkan maksiat dan melakukan muhasabah terhadap diri.
Kemaksiatan adalah kehinaan, tersingkir dan terjauh dari rahmat Allah,
kesedihan, kekalutan dan kesempitan hati. Harus disadari, bahwa
dosa-dosa adalah pintu yang besar bagi datangnya berbagai musibah kepada
seorang hamba. Firman Allah
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu). (asy-syura:30)
Keenam; Menunaikan kewajiban secara terus menerus
Memelihara rutinitas dalam menunaikan kewajiban, dan memperbanyak amal
sunnah seperti puasa, shalat, shadaqah, kebaikan dan lain-lainnya. Terus
menerus dalam menunaikan kewajiban dan memperbanyak amal sunnah adalah
salah satu sebab untuk mendapatkan kecintaan Allah kepada hambaNya,
sebagaimana disebutkan di dalam hadits
عن أبي هريرة رضي الله تعالى عنه قال: قال رسول الله : «إن الله قال: من
عادى لي وليًا فقد آذنته بالحرب، وما تقرب إليّ عبدي بشيء أحب إليّ مما
افترضته عليه، وما يزال عبدي يتقرب إليّ بالنوافل حتى أحبه، فإذا أحببته
كنت سمعه الذي يسمع به، وبصره الذي يبصر به، ويده التي يبطش بها، وإن سألني
لأعطيته، ولئن استعاذني لأعيذنه» الحديث [أخرجه البخاري].
Dari Abu Hurairah ra; ia berkata; Rasulullah saw bersabda; bahwasannya
Allah berfirman; barangsiapa memusuhi kekasihku maka aku nyatakan perang
kepadanya. Dan tidaklah hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan
sesuatu yang lebih aku sukai daripada dengan apa-apa yang telah Aku
perintahkan kepadanya. Dan hambaKu masih terus mendekatkan diri kepadaKu
dengan amal sunnah sampai Aku mencintainya. Jika aku telah mencintainya
maka Aku akan menjadi pendengarannya yang dia gunakan untuk mendengar,
danmenjadi penglihatannya yang dipakai untuk melihat, dan menjadi
tangannya yang digunakan untuk menyentuh, Jika dia memohon kepadaKu
niscaya Aku penuhi ia, dan jika ia memohon perlindungan kepadaku,
niscaya aku beri perlindungan kepadaNya” (HR al-Bukhari)
Ketujuh; Bermajelis dengan orang-orang yang shalih
Berkumpul dengan sahahabat-sahabat yang shalih, … mendengarkan
pembicaraan mereka, mengambl manfaat dari buah percakapan dan nasehat
mereka. Dengan demikian berkumpul dengan mereka akan mendapatkan ridla
Allah swt, sekaligus membuat marah syetan. Sebab itulah biasakanlah
untuk duduk bersama dengan orang shalih dan mohonlah nasihat dari
mereka, dari sana Kau akan melihat hatimu menjadi lapang.
Kedelapan; Membaca al-Qur’an
Membaca al-Qur’an dengan disertai tadabbur dan perenungan merupakan
salah satu sebab penting untuk menghilangkan duka lara yang menyelimuti
hati. Bacaan al-Qur’an akan melahirkan ketenangan dan kelapangan di
hati. Firman Allah;
Orang-orang yang beriman dan hati mereka tenang dengan mengingat Allah,
ketahuilah dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang (ar-Ra’d:28)
Kesembilan; Berbuat ihsan kepada sesama makhluk
Ihsan kepada sesama manusia, dan memberikan manfaat dengan segala yang
kita miliki adalah salah satu sebab terbukanya hati. Sifat pemurah,
dermawan dan suka membantu orang lain akan melapangkan dada dan
mengharumkan jiwa. Karena itulah mari kita berusaha sekuat tenaga untuk
menjadi orang yang dermawan dan suka membantu orang lain. Terutama
kepada kedua orang tua, kerabat, tetangga, kawan-kawan dan lain-lainnya.
Kesepuluh; Melepaskan dendam dari dalam hati.
Hasad, iri dan dengki merupakan sebab kesempitan dada seseorang.
Sebaliknya kebersihan dan ketenteraman hati merupakan sebab
terlapangkannya dada seseorang. Karena itulah mari berusaha menyehatkan
hati kita, menjauhi hal-hal yang menyebabkan dada terasa sesak. Marilah
tinggalkan kebencian, permusuhan dan kedengkian kepada orang lain.
Sebaliknya mari kita pupuk rasa cinta terhadap saudara-saudara kita,
sebagaimana sabda Rasulullah,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Tidaklah beriman salah seorang dari kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri (HR al-Bukhari)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Komentar Disini